Pembinaan Kader dalam Meningkatkan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Wanita Usia Subur

  • Mitayakuna Stianto STIKes Bahrul Ulum

Abstract

Di Indonesia cakupan peserta kb aktif metode jangka panjang masih tergolong rendah, yaitu : AKDR (7,4%), AKBK (7,4%), MOW (2,7%), dan MOP (0,5%) yang masih berada jauh dibawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu 66%. Sementara itu untuk Provinsi Jawa Timur cakupan peserta kb aktif masih belum mencapai target yaitu 60,5%. Di Desa Dapur Kejambon salah satu desa di wilayah Puskesmas Tambakrejo dimana cakupan metode kontrasepsi jangka panjang masih rendah. Sebagian besar peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi, bahkan sangat dominan yaitu 80%, padahal suntikan dan pil merupakan metode kontrasepsi jangka pendek sehingga tingkat efektifitas dalam pengendalian kehamilannya pun rendah. Luaran wajib adalah publikasi jurnal. Penyuluhan kepada kader dan pelatihan cara melakukan konseling. Sebelum sosialisasi/penyuluhan dilakukan pre test didapatkan hasil pengetahuan kader KB kurang yaitu 66,67%, sedangkan setelah dilakukan sosialisasi/penyuluhan pengetahuan kader meningkat yaitu 83,33% Kader yang telah ditunjuk oleh pusat pelayanan kesehatan setempat bekerjasama dengan tim kesehatan untuk dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Published
2023-05-24
How to Cite
Stianto, M. (2023). Pembinaan Kader dalam Meningkatkan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Wanita Usia Subur. Jurnal Abdi Medika, 3(1), 24-29. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1184