Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi Melalui Pemeriksaan Antenatal Care

  • Nining Mustika Ningrum Stikes Icme Jombang

Abstract

Kehamilan berisiko tinggi adalah kehamilan yang cenderung berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin, ataupun keduanya. Pada dasarnya semua kehamilan memang memiliki risiko tersendiri. Namun, terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kehamilan menjadi lebih berisiko, misalnya ibu yang mengidap penyakit bawaan atau memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnyaKehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung. Target dan luaran program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan terutama pada ibu hamil dengan resiko tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan survei dengan pengumpulan data ibu hamil yang berjumlah 30 orang ibu hamil melalui kader kesehatan Desa Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Data yang didapatkan dari hasil pengabdian masyarakat ini berupa data kuantitatif, data kualitatif dan statistik deskriptif. Dari hasil survey sebelum kegiatan Pengabdian Masyarakat yaitu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan yaitu 18 orang (60%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, sedangkan 12 orang (40%) memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan 24 orang (80%) memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, sedangkan 6 orang (20%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Kesimpulan dari hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah kepatuhan ibu hamil dalam melakukan ANC mengalami peningkatan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kehamilan resiko tinggiKehamilan berisiko tinggi adalah kehamilan yang cenderung berpotensi mengganggu kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin, ataupun keduanya. Pada dasarnya semua kehamilan memang memiliki risiko tersendiri. Namun, terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kehamilan menjadi lebih berisiko, misalnya ibu yang mengidap penyakit bawaan atau memiliki riwayat kehamilan yang bermasalah sebelumnyaKehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung. Target dan luaran program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan terutama pada ibu hamil dengan resiko tinggi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan survei dengan pengumpulan data ibu hamil yang berjumlah 30 orang ibu hamil melalui kader kesehatan Desa Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Data yang didapatkan dari hasil pengabdian masyarakat ini berupa data kuantitatif, data kualitatif dan statistik deskriptif. Dari hasil survey sebelum kegiatan Pengabdian Masyarakat yaitu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan yaitu 18 orang (60%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, sedangkan 12 orang (40%) memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan 24 orang (80%) memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, sedangkan 6 orang (20%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Kesimpulan dari hasil pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah kepatuhan ibu hamil dalam melakukan ANC mengalami peningkatan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kehamilan resiko tinggi
Published
2024-05-28
How to Cite
Ningrum, N. (2024). Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi Melalui Pemeriksaan Antenatal Care. Jurnal Abdi Medika, 4(1), 16-23. https://doi.org/10.35874/jam.v4i1.1360