Jurnal Abdi Medika https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam <h2>JURNAL ABDI MEDIKA</h2> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <p><strong>Abdi Medika Journal</strong> is a community service publication published by the <strong>Institute for Research and Community Service of Institute Of Health, Technology and Science ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang</strong>. <strong>Abdi Medika Journal</strong> provides articles on the outcomes of community service that benefit the larger community.</p> <p><img src="/ojs/public/site/images/admin_jam/COVER_JURNAL_ABDI_MEDIKA_BARU_-_Copy1.jpg"></p> </div> </div> INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG en-US Jurnal Abdi Medika 2828-1454 Pemberdayaan Ibu Pkk di Desa Wonokoyo Kulon Kec. Beji Pasuruan dalam Upaya Pengembangan Desa Sehat : Pemantauan Komplikasi Secara Mandiri Penyakit Diabetus Millitus Sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1233 <p>Posyandu lansia merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lansia yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan lansia terutama dalam upaya- upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di bawah pembinaan petugas kesehatan puskesmas di wilayah setempat yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri dan tanpa pamrih. Dengan pemberdayaan ibu-ibu PKK diharapkan terlaksananya upaya promosi kesehatan dan pencegahan (preventiv) terutama untuk penyakit <em>D</em><em>iabetus millitus</em> dan komplikasinya. Terdeteksinya penyakit Diabetus millitus dan komplikasinya secara dini di masyarakat, dan posyandu lansia mampu mengambil inisiatif untuk segera menyelesaikan masalah-masalah penyakit <em>D</em><em>iabetus millitus</em> dan komplikasinya yang ada disekitarnya. Tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan ibu PKK dalam pengolahan penyakit <em>Diabet</em><em>u</em><em>s </em><em>m</em><em>illitus</em> di Desa Wonokoyo. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan pengukuran gula darah stik. Hasil dari kegiatan yang paling utama diantaranya : sebagian besar peserta kegiatan pengabdian masyarakat memahami tentang pengobatan dan pengolahan penyakit serta komplikasi yang meliputi : pengertian, kriteria, tanda dan gejala, pengobatan ringan dari diabetes millitus, serta ada 3 pertanyaan dari peserta diantaranya adalah jenis makanan yang boleh dikomsumsi oleh pasien <em>Diabet</em><em>u</em><em>s</em><em> m</em><em>illitus</em>, tata cara minum obat dan penggunaan obat dari tumhuh-tumbuhan misalnya daun salam. Implikasi kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pengetahuan pengobatan dan pencegahan penyakit <em>Diabet</em><em>u</em><em>s </em><em>m</em><em>illitus</em>. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini Sebagian besar atau mayoritas peserta sangat antusias dan memahami tentang pengobatan dan pengolahan penyakit <em>Di</em><em>ibetus millitus</em> di tingkat keluarga yang pada akhirnya meningkatkan derajat hidup pasien <em>Diabet</em><em>u</em><em>s </em><em>m</em><em>illitus</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Moch Bahrudin Tanty Wulan Dari Siti Maimuna Sutomo Sutomo Leo Yosdimyati Romli ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-13 2023-12-13 3 2 1 8 10.35874/jam.v3i2.1233 Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Mengelolah Penyakit Hipertensi dan Komplikasinya di Desa Kedungringin Kec. Beji Kabupaten Pasuruan https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1234 <p>Penyakit darah tinggi merupakan salah satu penyebab komplikasi ke penyakit diantaranya gagal ginjal dan stroke serta penyebab kematian tertinggi, kondisi ini perlu untuk dilakukan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit darah tinggi. Berdasarkan hasil survey, bahwa hampir di setiap rumah tangga terdapat pasien hipertensi. Situasi seperti ini diperlukan pendekatan di tatanan Kesehatan keluarga, tenaga Kesehatan yang paling dekat dengan keluarga adalah kader Kesehatan. Kader Kesehatan sebagai tenaga sukarela bidang kesehatan di tingkat dasar diantaranya membantu merawat ditatanan keluarga dengan masalah penyakit darah tinggi pilar kekuatan Kesehatan di tatanan Desa atau rukun warga, sehingga kader kesetan ikut berperan menjaga Kesehatan diwilayahnya, terutama dengan masalah penyakit darah tinggi, Perbedaan pengelolahan penyakit darah tinggi akan menimbulkan komplikasi, maka kader kesehatan perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengelolahan penyakit darah tinggi. dalam situasi ini, posisi kader Kesehatan sangat menentukan perawatan penyakit darah tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah pemberdayaan kader Kesehatan dalam pengolahan penyakit penyakit darah tinggi di Desa kedungringin. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan simulasi pengukuran tekanan darah. Hasil dari kegiatan ini adalah Sebagian besar peserta kegaiatan ini memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan ringan dari penyakit darah tinggi. Ada 5 pertanyaan dari peserta diantaranya adalah pengolahan makanan yang harus dihindari, pengobatan ringan bila penyakit darah tinggi dan cara minum obat darah tinggi. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan keluarga adalah adanya standart yang sama untuk bisa digunakan kader kesehatan dalam menentukan tindakan dalam pengolahan penyakit penyakit darah tinggi di rumah tangga, yang pada akhirnya menurunkan jumlah komplikasi yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi.</p> Moch Bahrudin Tanty Wulan Dari Siti Maimuna Titik Sumiatin Wahyu Tri Ningsih Sutomo Sutomo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-13 2023-12-13 3 2 9 14 10.35874/jam.v3i2.1234 Bimbingan Senam Kaegle Pada Wanita Lansia Untuk Mengatasi Inkontinenstia Urin di Posyandu Lansia Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1241 <p>Masalah kesehatan lanjut usia makin banyak keluhan yang dialami oleh lansia, Inkontinensia urin merupakan salah satu masalah yang dialami oleh lansia dan perlu mendapatkan perhatian seiring dengan meningkatnya opulasi lanjut usia. Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari <em>(involunter</em>), dalam jumlah dan&nbsp;&nbsp; frekuensi &nbsp;yang prevalensi kelainan &nbsp;ini cukup&nbsp; tinggi, yakni pada&nbsp; wanita&nbsp; lebih kurang&nbsp; 10 40% dan&nbsp; 4-8% &nbsp;sudah dalam &nbsp;keadaan&nbsp; &nbsp;cukup &nbsp;parah&nbsp;&nbsp; pada&nbsp; &nbsp;saat &nbsp;datang berobat. Pada &nbsp;pria, prevalensinya lebih rendah dari pada wanita, yaitu separuhnya. Survey yang dilakukan di berbagai negara Asia&nbsp; didapatkan bahwa&nbsp; &nbsp;prevalensi&nbsp; pada&nbsp; beberapa&nbsp; &nbsp;bangsa&nbsp; &nbsp;Asia adalah&nbsp; 14,8% &nbsp;pada &nbsp;wanita &nbsp;dan &nbsp;6,8% &nbsp;pada pria. Komplikasi yang ditimbulkan seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit pubis, gangguan tidur, dekubitus, tidak percaya diri, mudah dan isolasi sosial. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengurangi inkontinensia urin dengan melakukan latihan kegel dengan cara pengumpulan ada 25 lansia yang mengalami inkontinensia urin di Posyandu Lansia desa Ngumpul, Kec. Jogoroto Kab. Jombang. Hasil dari kegiatan ini didapatkan lansia dengan masalah Inkontinensia urine mengalami peningkatan kualitas dan kemampuan berkemih dengan baik setelah melaksanakan senam kegel secara rutin diperoleh hasil inkontinensia &nbsp;sebanyak 21 ( orang (27%) sebelum latihan, sedangkan hasil setelah latihan rutin berkurang 6 (13%). Hasil dan evaluasi menunjukkan bahwa lansia yangmelakukan senam kegel secara teratur, lansia mengalami peningkatan kemampuan buang air kecil dengan benar, dan penurunan terjadinya keluarnya air seni spontan (ngompol).</p> Ruliati Ruliati Hindiyah Ike S Inayatur Rosyidah Rosyidah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-13 2023-12-13 3 2 15 19 10.35874/jam.v3i2.1241 Meningkatkan Peran Aktif Lansia dalam Pengendalian Hipertensi Melalui Terapi Genggam Jari https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1297 <p>Penuaan adalah proses alami yang tidak terhindarkan dengan dampak fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Hipertensi, khususnya pada lansia, menjadi masalah kesehatan serius dengan risiko stroke dan perubahan struktural pembuluh darah yang meningkatkan tekanan darah. Penanganan dapat dilakukan melalui pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, seperti terapi genggam jari. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan deteksi dini lansia dalam pengendalian hipertensi melalui pendekatan non farmakologis yaitu terapi genggam jari. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat adalah survei data lansia melalui kader kesehatan di Desa Banjartanggul Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto, dengan 52 responden pada bulan September 2023. Pengumpulan data berlangsung selama 1 minggu, dan hasilnya diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden yaitu sebanyak 29 responden (55,77%) memiliki kemampuan pengendalian hipertensi yang baik setelah pelatihan senam genggam jari, dan sebagian besar dari mereka memiliki tekanan darah tinggi yaitu sebanyak 35 responden (67,31%). Kenaikan tekanan darah dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan buruk, dan stres. Terapi relaksasi dengan teknik genggam jari membantu mengurangi ketegangan fisik dan emosional. Kesadaran diri dan pengetahuan yang lebih baik mendukung kemampuan individu dalam mengelola dan mendeteksi hipertensi secara dini. Teknik terapi genggam jari dianggap sebagai pendekatan yang praktis dan dapat dilakukan mandiri dalam pengendalian hipertensi. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan adalah melalui terapi genggam jari telah berhasil mencapai respon yang baik. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat menjadi rutinitas bagi lansia dalam setiap pertemuan posyandu lansia, sebagai langkah untuk pengendalian dan deteksi dini hipertensi.</p> Maharnani Tri Puspitasari Harnanik Nawangsari Leo Yosdimyati Romli ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-13 2023-12-13 3 2 20 26 10.35874/jam.v3i2.1297 Peningkatan Pengetahuan Tentang Initial Assessment dan Manajemen Jalan Napas Melalui Peer Teaching di SMK Modern Al-Rifa’ie Malang https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jam/article/view/1319 <p>Sebuah kegawatan dapat terjadi dimana saja. Masyarakat menjadi yang pertama kali menemukan korban kecelakaan. Kesalahan dalam pertolongan pertama dapat mengakibatkan kondisi korban semakin parah. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan siswa dapat melakukan <em>initial assessment</em> dan manajemen jalan napas pada korban kecelakaan lalu lintas. Masalah di SMK Al-rifa’ie Malang ini belum memiliki Palang Merah Remaja sehingga mayoritas siswa belum mengetahui tindakan <em>initial assessment</em> dan manajemen jalan napas pada korban kecelakaan lalu lintas. Target dan luaran kegiatan ini adalah menanamkan jiwa kegawatdaruratan tentang <em>initial assessment </em>dan manajemen jalan napas<em>. </em>Metode dan cara pelaksanaan Pengabdian Masyarakat terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Lokasi kegiatan di SMK Modern Al – Rifa’ie Malang dengan jumlah peserta 60 orang dan dibagi 3 kelompok. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan sosialisasi seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan kurang (100,0%), sedangkan setelah diberikan sosialisasi sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan sedang (70,0%). Terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang <em>initial assessment </em>dan manajemen jalan napas dalam penanganan kegawatdaruratan di SMK Modern Al-Rifa’ie Malang. Diharapkan materi <em>initial assessment</em> dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan SMK agar dapat menunjang sistem kegawatdaruratan nasional.</p> Taufan Arif Fitriana Kurniasari Solikhah Eddi Sudjarwo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-12-13 2023-12-13 3 2 27 35 10.35874/jam.v3i2.1319