Studi Tumbuh Kembang Anak Usia 26 – 60 Bulan di Kabupaten Mamuju
Abstract
Sejak masa konsepsi telah dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, sehingga diperlukan persiapan optimal oleh ibu dan keluarga dalam masa 1000 hari pertama kehidupan. Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang timbul akibat kurang optimalnya persiapan sejak masa pra konsepsi hingga anak usia 2 tahun. Gangguan perkembangan muncul sebagai akibat kurangnya asupan nutrisi serta kurangnya stimulasi yang diberikan. Kasus stunting di Sulawesi Barat masih sangat tinggi namun masih kurangnya data yang tersedia mengenai jumlah kejadian stunting sebagai salah satu gangguan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan perkembangan anak usia 24 – 60 bulan di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada 400 anak usia 24 – 60 bulan di Kabupaten Mamuju. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisis data dilakukan secara kuantitatif yaitu analisis univariat bivariat. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS Ver. 25 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan p value < 0,05. Uji statistika Spearman dilakukan untuk menguji korelasi antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan masih tingginya angka gangguan pertumbuhan dan perkembangan di Kabupaten Mamuju. Sebanyak 39% dari 400 anak ditemukan mengalami stunting, 15% mengalami berat badan kurang (underweight), 8.5% mengalami gizi kurang, dan 1.8% mengalami gizi buruk. Ditemukan 33.5% anak yang diduga memiliki gangguan perkembangan dan 10.3% anak teridentifikasi perkembangannya tidak sesuai. Selain itu, dibuktikan bahwa ada hubungan antara pertumbuhan yang terganggu terhadap perkembangan anak secara signifikan (p value < 0,05).Downloads
References
Cameron, N. dan Schell, L., 2021. Human growth and development, Academic Press.
Ernawati, A., 2019. Analisis implementasi program penanggulangan gizi buruk pada anak balita di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 15(1), hal.39–50.
Fadlyana, E. dan Larasaty, S., 2016. Pernikahan usia dini dan permasalahannya. Sari Pediatri, 11(2), hal.136–141. Available at: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/607.
Gunawan, G., Fadlyana, E. dan Rusmil, K., 2016. Hubungan status gizi dan perkembangan anak usia 1-2 tahun. Sari Pediatri, 13(2), hal.142–146.
Hajati, K., 2018. Pelaksanaan Pendidikan Holistik-Integratif dalam Pelayanan Kebutuhan Dasar Anak Usia Dini di Kabupaten Mamuju Sulawesi-Barat. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 1(1), hal.17–24.
Kemen PPPA, 2021. Profil Anak Indonesia 2021. Profil Anak Indonesia, hal.360. Available at: htttps//:www.kemenpppa.go.id.
Kemenkes RI, 2022. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, Indonesia.
Kemenkes RI, 2018. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, hal.674. Available at: http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf.
Larasati, D.A., 2018. Hubungan Kehamilan Remaja (Adolescent Pregnancy) Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon Kabupaten Malang. Universitas Airlangga.
Malone, C., Sharif, F. dan Glennon-Slattery, C., 2016. Growth and nutritional risk in children with developmental delay. Irish Journal of Medical Science (1971 -), 185(4), hal.839–846. Available at: http://link.springer.com/10.1007/s11845-015-1377-3.
Millward, D.J., 2017. Nutrition, infection and stunting: the roles of deficiencies of individual nutrients and foods, and of inflammation, as determinants of reduced linear growth of children. Nutrition research reviews, 30(1), hal.50–72.
Nabila, I., 2020. Pengaruh Kehamilan Usia Remaja terhadap Kejadian Anemia dan KEK pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), hal.554–559.
De Onis, M., 2017. Child growth and development. Nutrition and health in a developing world, hal.119–141.
Permenkes RI, 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak.
Poindexter, B., 2014. Approaches to growth faltering. Nutritional Care of Preterm Infants, 110, hal.228–238. Available at: https://www.karger.com/Article/Abstract/358471.
Probosiwi, H., Huriyati, E. dan Ismail, D., 2017. Stunting dan perkembangan pada anak usia 12-60 bulan di Kalasan. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(11), hal.559–564.
Putnick, D.L., Bell, E.M., Ghassabian, A., Robinson, S.L., Sundaram, R. dan Yeung, E., 2022. Feeding problems as an indicator of developmental delay in early childhood. The Journal of Pediatrics, 242, hal.184–191.
Ruaida, N. dan Soumokil, O., 2018. Hubungan Status Kek Ibu Hamil Dan Bblr Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Tawiri Kota Ambon. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal), 9(2), hal.1–7.
Septikasari, M., 2018a. Pengaruh faktor biologi terhadap gizi kurang anak usia 6-11 bulan di kabupaten cilacap.
Septikasari, M., 2018b. Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi, Uny Press.
Shaahmadi, F., Khushemehri, G., Arefi, Z., Karimyan, A. dan Heidari, F., 2015. Developmental delay and its effective factors in children aged 4 to12 months. International Journal of Pediatrics, 3(1.1), hal.396–402.
SSGI, 2021. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional. Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, hal.168.
Copyright (c) 2023 Rizky Febriyanti Supriadi, Ahmady Ahmady
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.