Hubungan Antara Asupan Makanan, Stres, dan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi pada Usia Menopause di Puskesmas Pangkalan Lada
Abstract
Kasus hipertensi paling banyak diderita pada kelompok umur >45 tahun. Jika dibandingkan dengan pria, ternyata wanita lebih banyak menderita hipertensi. Di Kalimantan Tengah didapatkan angka prevalensi 6% dari pria dan 11% pada wanita. Hipertensi pada usia menopause merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada wanita. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor asupan makanan, stres, dan aktivitas fisik terhadap hipertensi pada usia menopause di Puskesmas Pangkalan Lada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 50 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017. Pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali dengan data primer dan sekunder. Variabel penelitian meliputi hipertensi, asupan lemak, asupan natrium, stres, dan aktivitas fisik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Spearman rank, dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik (p=0,017), stres (p=0,001), asupan lemak (p=0,001), asupan natrium (p=0,001) terhadap hipertensi pada usia menopause di Puskesmas Pangkalan Lada. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa asupan natrium memiliki tingkat resiko lebih tinggi terhadap hipertensi (p=0,021) jika dibandingkan dengan faktor yang lainnya. Sebagian besar wanita yang telah menopause menderita hipertensi sebanyak 70%. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor stress, aktivitas fisik, asupan lemak, dan asupan natrium dengan hipertensi pada usia menopause di Puskesmas Pangkalan Lada. Analisis multivariate diperoleh hasil hanya satu faktor asupan natrium yang paling dominan mempengaruhi hipertensi pada usia menopause.Downloads
References
Abernity, Kathy. (2002). The Menopause and HRT Second Edition. London: Bailliere Tindall.
Aburto, N. J., Ziolkovska, A., Hooper, L., Elliott, P., Cappuccio, F. P., & Meerpohl, J. J. (2013). Effect of lower sodium intake on health: systematic review and meta-analyses. Bmj, 346(April), f1326.
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Andrews, Gilly. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita (Women’s Sexual Health). Addison Wesley Longman China Limited. Hong Kong GCC/02. Alih Bahasa, Sari Kurnianingsih. Jakarta: EGC.
Andria, K. M. (2013). Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stres, Dan Pola Makan Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia di Kelurahan Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal Promkes, Vol. 1, No, 111-117.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baecke J.A.H, Burema, J. and Frijters, J.E.R. (1982). A Short Questionnaire for the Measurement of Habitual Physical Activity in Epidemilogical Studies. American Journal of Clin Nurt. 36 : 936-942.
Bustan, Najib M. (2015). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
Chida, Y., & Steptoe, A. (2010). Greater cardiovascular responses to laboratory mental stress are associated with poor subsequent cardiovascular risk status: A meta-analysis of prospective evidence. Hypertension, 55(4), 1026–1032.
Chaplin, J.P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Chataut, J., Adhikari, R. K., & Sinha, N. P. (2011). Prevalence and risk factors for hypertension in adults living in central development region of Nepal. Kathmandu University Medical Journal, 9(33), 13-18.
Corwin, Elisabeth J. (2000). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:EGC.
Depkes R.I.(2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Dinkes Jateng. (2012). Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Dinkes Semarang. (2014). Profil Kesehatan Kota Semarang . Semarang.
Douglas, Wetheril.M.S. (2001). Penyakit Jantung. Jakarta: Gramedia.
Fadi G. Hage, Sulaf J. Mansur, Dongqi Xing and Suzanne Oparil.
Fisman, E. Z., Tenenbaum, A., & Pines, A. (2002). Systemic hypertension in postmenopausal women: a clinical approach. Current hypertension reports, 4(6), 464-470.
Fitriani, Anna. (2012). Kondisi Sosial Ekonomi dan Stres pada Wanita Hipertensi Anggota Majelis Taklim Social Economic and Stress Condition in Hipertension Women of Majelis.Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 5. Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Hawari D. Manajemen stres, cemas dan depresi. (2001). Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hidayat, A. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Tenik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Izumi Y, Matsumoto K, Ozawa Y, Kasamaki Y, Shinndo A, Ohta M, Jumabay M, Nakayama T, Yokoyama E, Shimobukuro H, Kawamura H, Cheng Z, Ma Y, Mahmut M. (2007). Effect Of Age At Menopause On Blood Pressure In Postmenopausal Women. American Journal Hypertens; Volume20 (10): 1045-50.
Kaplan, Norman M & Joseph, M.D. (2006). Kaplan’s Clinical Hypertension (9th ed). USA: Lippincontt Williams & Wilkins.
Katsilambros, Nikolaos. (2011). Clinical Nutrition In Practice. Jakarta : EGC.
Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Muntner P, Whelton PK, He J. (2005). Global burden of hypertension: analysis of worldwide data. Lancet.;365:217–223.
Kemenkes RI. (2014). Hipertensi. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kim, J.-M., Kim, T.-H., Lee, H.-H., Lee, S. H., & Wang, T. (2014). Postmenopausal hypertension and sodium sensitivity. J Menopausal Med, 20(1), 1-6.
Kotchen, Theodore A. (2006). Nutrition, Diet, and Hypertension. Modern Nutrition in Health and Disease (2). Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Lean, E.J Michael. (2006). Food Science, Nutrition & Health. London : Edward Arnold.
Lestari, Dian. (2010). Hubungan Asupan Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Natrium, Indeks Massa Tubuh, serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 30– 40 Tahun. Skripsi. Program Study Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Lidyawati. (2014). Hubungan Asupan Asam Lemak Jenuh, Asam Lemak Tidak Jenuh Dan Natrium Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Menopause Di Kelurahan Bojongsalaman. Artikel Penelitian, 1–31. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Mannan, Hasrin, Wahiduddin, Rismayanti. (2012). Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto Tahun 2012.Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Manuaba, Ida Bagus Gde. (2009). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
Muliyati, H., Syam, A., & Sirajuddin, S. (2010). Hubungan Pola Konsumsi Natrium Dan Kalium Serta Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. The Correlation of Dietary Pattern of Sodium , Potassium , and Physical Activity With the Suffered Hypertension of Outpatients in Rsup Dr . Wahidin Sudirohusodo. Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.1,No.1,Agustus 2011 : 46-51
Notoatmodjo, Soekijo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Nurmalina, Rina. (2011). Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung :Elex Media Komputindo.
Nuzzo, A., Rossi, R., & Modena, M. G. (2010). Hypertension alone or related to the metabolic syndrome in postmenopausal women. Expert review of cardiovascular therapy, 8(11), 1541-1548.
Papalia, E.Diane. (2015). Experience Human Development 12th ed. Alih Bahasa: Fitriana Wuri
Herarti (Menyelami Perkembangan Manusia). Jakarta: Salemba Humanika.
Peremenkes (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tentang Pedoman Gizi Seimbang.
Peter Kokkinos , Puneet Narayan , Andreas Pittaras , and Charles Faselis. (2016) . The Role Of Exercise And Physical Activity In The Prevention Of Hypertensive Heart Disease. Hypertension and Cardiovascular Disease. DOI 10.1007/978-3-319-39599-9_13.
Price, Sylvia A & Lorraine M. Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC.
Rahayu, Puji. D. (2014). Hubungan Usia Menopause Dengan Kejadian Hipertensi Di Desa Kutaliman Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Tahun 2014. Jurnal
Kesehatan Kusuma Husada http://ejournal.kusumahusada.ac.id/index.php/JKK/article/view/15/pdf_5
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Rossi, R., Nuzzo, A., Origliani, G., & Modena, M. G. (2008). Metabolic syndrome affects cardiovascular risk profile and response to treatment in hypertensive postmenopausal women. Hypertension, 52(5), 865–875.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Sase, Aprilindo.F. (2013). Hubungan Durasi Aktivitas Fisik dan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id/39456/.
Schulman, I. H., & Raij, L. (2006). Salt sensitivity and hypertension after menopause: Role of nitric oxide and angiotensin II. American Journal of Nephrology, 26(2), 170–180.
Sharma, Sanjay. (2015). Hypertension with special reference to causes and diet. Indian Journal Of Applied Research. Volume : 5 : 12 ISSN - 2249-555X.
Sherman S. 2005. Defining the menopausal transition. The American journal of medicine; 118:3-7.
Sherwood L. Organ Endokrin Perifer. (2004). Dalam: Beatricia Santosa, editor. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed. 14. Jakarta: EGC.
Smeth, Bart. (2004). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grafindo.
Soeparman. (2001). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Son, M. K., Lim, N.-K., Lim, J.-Y., Cho, J., Chang, Y., Ryu, S., … Park, H.-Y. (2015). Difference in blood pressure between early and late menopausal transition was significant in healthy Korean women. BMC Women’s Health, 15(1), 64.
Steptoe, A., & Kivimaki, M. (2013). Stress and cardiovascular disease: an update on current knowledge. Annu Rev Public Health, 34, 337–354.
Steptoe, A., Kivimäki, M., Lowe, G., Rumley, A., & Hamer, M. (2016). Blood Pressure and Fibrinogen Responses to Mental Stress as Predictors of Incident Hypertension over an 8-Year Period. Annals of Behavioral Medicine, 1–9.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supariasa, I,. Bachyar, B., dan Ibnu, F. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Theodore L.G. (1983). Hypertension Essentials. Current Concepts of Cause and Control. New York: Grune & Stratton.
Turky, K., Elnahas, N., & Oruch, R. (2013). Effects of exercise training on postmenopausal hypertension: Implications on nitric oxide levels. Medical Journal of Malaysia, 68(6), 459–464.
Wang, F., Tiwari, V. K., & Wang, H. (2014). Risk Factors for Hypertension in India and China :a Comparative Study, 37, 40–49.
Weiten, Wayne. 2012. Psychology: Themes and Variations. USA: Penerbit Wadsworth.
Widyaningrum, Siti (2012). Hubungan Antara Konsumsi Makanan DenganKejadian Hipertensi Pada Lansia(Studi Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember). Skripsi Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Wilmore, J. H. and Costill, D. L. (2004). Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetics Publishers. United States of America.
Wijaya, Saferi A, dan Putri Mariza Y. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta :Nuha Medika.
World Health Organization. (2013). A global brief on Hypertension.World Health Day.
World Health Organization.(2001). Hypertension Control. (Diterjemahkan Prof. Dr. Kosasih Padmawinata). Bandung : ITB
Copyright (c) 2019 Eko Sari Ajiningtyas, Siti Fatimah, Rahmayanti Rahmayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.