KOLERASI GLUKOSA DARAH DENGAN HS-CRP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sri Wahyuni
Fathul Hidayatul Hasanah
Agnes Eka Lusiana

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit ganguan metabolic yang ditandai dengan meningkatkannya glukosa darah. DM tipe 2 yaitu tipe dari diabetes karena peningkatan glukosa darah menyebabkan penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas atau resistensi insulin. High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) petanda inflamasi berkaitan dengan DM tipe 2 dan peningkatan risiko kardiovaskuler. Tujuan: untuk mengetahui kolerasi Glukosa darah dengan hs-CRP pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan menggunakan Study cross sectional dan tehnik sampling purposive sampling. Respoden berjumlah 30 pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Kristen Mojowarno. Hasil: Diperoleh nilai rata-rata glukosa darah 255,6 mg/dL  dan hs-CRP 2,5 mg/dL. Berdasarkan uji Sperman rho glukosa darah dengan hs-CRP (sig = 0,163 > 0,05 dan r= 0,262). Kesimpulan : tidak terdapat kolerasi antara gukosa darah dengan kadar Hs-CRP pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Wahyuni, S., Hasanah, F., & Lusiana, A. (2023). KOLERASI GLUKOSA DARAH DENGAN HS-CRP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2. Jurnal Insan Cendekia, 10(2), 132-136. https://doi.org/10.35874/jic.v10i2.1139

References

Acharjya, D., Bhattacharyya, S., Banerjee, U., Saha, M., & Ghosh, A. (2019). Association of Serum Hs-CRP with Urinary Albumin Creatinine Ratio and Lipid Profile in Diabetic Individuals Attending a Tertiary Care Hospital in the Sub-Himalayan Belt. Indian Journal of Medical Biochemistry, 23(2), 247–249. https://doi.org/10.5005/jp-journals-10054-0096
ADA. (2019). Standards of Medical Care in Diabetes-2019, 42(1), 204. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
Febrinasari, R. P., Sholikah, T. A., Pakha, D. N., & Putra, S. E. (2020). Buku Saku Diabetes untuk Awam. November, 1–78.
Kalma, K. (2018). Studi Kadar C-Reactive Protein (Crp) Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Media Analis Kesehatan, 1(1). https://doi.org/10.32382/mak.v1i1.222
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–10).
Rahmasari, I., & Wahyuni, E. S. (2019). Efektivitas Memordoca Carantia (Pare) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Infokes, 9(1), 57–64.
rita, nova. (2018). Hubungan Jenis Kelamin, Olah Raga Dan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Jik- Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 93–100. https://doi.org/10.33757/jik.v2i1.52
Soelistijo, S. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. Global Initiative for Asthma, 46. www.ginasthma.org.
Suryanegara, N. M., Acang, N., & Suryani, Y. D. (2021). Scoping Review: Pengaruh Kadar Gula Darah tidak Terkontrol terhadap Komplikasi Makrovaskular pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 3(2), 245–250. https://doi.org/10.29313/jiks.v3i2.7289
Wahyuningsih, A. T., Anshori, F., Herningtyas, E. H., & Ratnaningsih, T. (2019). Evaluasi HbA1c, hs-CRP dan indeks massa tubuh pada populasi sehat: Sebuah studi komunitas. Journal of Community Empowerment for Health, 2(2), 151–158. https://doi.org/10.22146/jcoemph.44003