PENERAPAN KOMPRES HANGAT BAWANG MERAH PADA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TYPHOID DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pendahuluan: Typhoid merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yan masuk melalui makanan, minuman yang terkontaminasi serta tinja dan urin orang yang terinfeksi. Demam typhoid dapat menyerang siapa saja terutama pada anak-anak. Gejala umum padaa typhoid biasanya yaitu demam pada sore dan malam hari, rasa tidak enak diperut, mual dan muntah. Masalah keperawatan yang timbul pada demam typhoid salah satunya adalah hipertemia. Penanganan yang dapat dilakukan dirumah ataupun di Puskesmas Gitik dalam menangasi masalah keperawatan hipertermia salah satunya yaitu dengan kompres hangat bawang merah. Kompres hangat bawang merah merupakan kombinasi adalah salah satu terapeutik yang dapat diberikan kepada anak yang mengalami hipertermia. Tujuan: Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk melaksanakan penerapan intervensi keperawatan penerapan kompres hangat bawang merah pada asuhan keperawatan klien anak typhoid dengan masalah keperawatan hipertermia di Puskesmas Gitik. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, uji keabsahan penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Partisipan dipilih dengan rentang usia 1-12 tahun dengan penyakit demam typhoid dengan diagnosis keperawatan hipertermia yang di rawat inap di Puskesmas Gitik. Hasil: Hasil pengkajian di dapatkan klien 1 dan klien 2 mengalami hipertermia. Klien 1 sebelum dilakukan kompres hangat bawang merah suhu 37.6oC setelah dilakukan tindakan kompres hangat bawang merah selama 15 menit didapatkan adanya penurun suhu 37oC sedangkan pada klien 2 sebelum dilakukan kompres hangat bawang merah suhu 37.8oC setelah kompres bawang merah 37.3oC. Kesimpulan: Kesimpulan terdapat penurunan setelah diberikan kompres hangat bawang merah antara klien 1 dan klien 2.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 .
How to Cite
Sholihin, S., Koyimah, K., & Satrianto, A. (2024). PENERAPAN KOMPRES HANGAT BAWANG MERAH PADA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN TYPHOID DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA. Jurnal Insan Cendekia, 11(1), 80-87. https://doi.org/10.35874/jic.v11i1.1273
References
Afifah, N. R., & Pawenang, E. T. (2019). Kejadian Demam Tifoid pada Usia 15-44 Tahun Nur. Higea Jornal of Public Health Research and Development, 3(2), 263–273.
Anwar, M. (2021). Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demam Thypoid Dengan Hipertermia Menggunakan Intervensi Kompres Bawang Merah Di Rsud Labuang Baji Makassar. 109. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/21371/
Fahmi, A. Y., Sholihin, S., Ambarwati, R., & Sayekti, E. S. (2021). the Effect of Reminiscence Therapy on Increasing Cognitive Function in the Elderly. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 10(4), 643. https://doi.org/10.12928/jehcp.v10i4.21569
Harnani, N. M., Andri, I., & Utoyo, B. (2019). Pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam thypoid di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Urecol, 6(6), 361.
Hayuni, A. F., Widyastuti, Y., & Sarifah, S. (2019). Efektifitas Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak. 12, 1–7.
Juniah, E. R. S. (2022). The effect of onion compress on reducing body temperature in children with hypertermia. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 4(1), 5–13.
Pratamawati, M. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Mengalami Demam Tifoid Dengan Masalah Hipertermia Dirumah Sakit Panti Waluya Malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rismawan, M., Negara, I. K., & Agustini, N. K. T. (2019). Pengalaman Orangtua Tentang Manfaat Bawang Merah Pada Anak Yang Mengalami Demam: Studi Fenomenologi. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 3(2), 67–72. https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.175
Virdania, K. V., Laksemi, D. A. A. S., & Damayanti, P. A. A. (2018). Hubungan Umur Dengan Jenis Rawat Dan Lama Hari Rawat Inap Pasien Demam Tifoid Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 7(7), 1–7.
Wulandari, Y., & Nuriman, A. (2022). Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 2(1), 16.
Anwar, M. (2021). Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demam Thypoid Dengan Hipertermia Menggunakan Intervensi Kompres Bawang Merah Di Rsud Labuang Baji Makassar. 109. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/21371/
Fahmi, A. Y., Sholihin, S., Ambarwati, R., & Sayekti, E. S. (2021). the Effect of Reminiscence Therapy on Increasing Cognitive Function in the Elderly. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 10(4), 643. https://doi.org/10.12928/jehcp.v10i4.21569
Harnani, N. M., Andri, I., & Utoyo, B. (2019). Pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam thypoid di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Urecol, 6(6), 361.
Hayuni, A. F., Widyastuti, Y., & Sarifah, S. (2019). Efektifitas Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak. 12, 1–7.
Juniah, E. R. S. (2022). The effect of onion compress on reducing body temperature in children with hypertermia. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 4(1), 5–13.
Pratamawati, M. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Mengalami Demam Tifoid Dengan Masalah Hipertermia Dirumah Sakit Panti Waluya Malang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Rismawan, M., Negara, I. K., & Agustini, N. K. T. (2019). Pengalaman Orangtua Tentang Manfaat Bawang Merah Pada Anak Yang Mengalami Demam: Studi Fenomenologi. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 3(2), 67–72. https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.175
Virdania, K. V., Laksemi, D. A. A. S., & Damayanti, P. A. A. (2018). Hubungan Umur Dengan Jenis Rawat Dan Lama Hari Rawat Inap Pasien Demam Tifoid Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 7(7), 1–7.
Wulandari, Y., & Nuriman, A. (2022). Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 2(1), 16.