EFEKTIFITAS KOMBINASI EKSTRAK BIJI DAN DAUN SELASIH (Ocimum basilicum L) SEBAGAI ANTISEPTIK ALAMI TERHADAP BAKTERI PADA TANGAN
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Mencuci tangan dengan sabun merupakan tindakan efektif mencegah penyakit diare penyebab kematian anak-anak. Jombang tahun 2012 diperkirakan jumlah penderita akibat diare sebanyak 50.042 orang. Tingkat keefektifan mencuci tanga dengan sabun dalam menurunkan angka kematian akibat diare dalam persen memcuci tangan dengan sabun 44%, menggunakan air 25%, sumber air olahan 11%. Salah satu langkah mengurangi infeksi diare dengan adanya inovasi pemanfaatan bahan alami yang mempunyai aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas ekstrak kombinasi biji dan daun selasih sebagai antiseptik alami terhadap bakteri pada tangan. Desain penelitian menggunakan true experient dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dan sampel penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan variasi kelompok perlakuan 5%, 10%, 20%, 40% dan kelompok kontrol negatif serta positif dengan 3x pengulangan. Data diolah dengan menggunakan coding, tabulating dan dianalisa menggunakan uji statisika Kruskal Walis. Hasil penelitian perhitungan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus kontrol negatif: 1012, konsentrasi 5%: 121, konsentrasi 10%: 48, konsentrasi 20% dan 40%: 0, kontrol positif:0. Escherichia coli kontrol negatif: 943, konsentrasi 5%: 810, konsentrasi 10%: 372, konsentrasi 20% dan 40%: 0, kontrol positif:0. Uji Kruskal Walis H1 diterima. Kesimpulan ada pengaruh ekstrak kombinasi biji dan daun selasih terhadap pertumbuhan bakteri dan nilai KHM pada konsentrasi 10% dan KBM konsentrasi 20%. Kata Kunci: Efektifitas kombinasi ekstrak biji dan daun selasih, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 .
How to Cite
Septia, R., & Susanto, A. (2018). EFEKTIFITAS KOMBINASI EKSTRAK BIJI DAN DAUN SELASIH (Ocimum basilicum L) SEBAGAI ANTISEPTIK ALAMI TERHADAP BAKTERI PADA TANGAN. Jurnal Insan Cendekia, 4(1). Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/341
References
Agustina dkk. 2011. Aktifitas anti oksidan ekstrak polar dan non polar biji selasih. Universitas Kristen Krida Wacana : Jakarta.
Afriani, FitaDewi. 2012 AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELASIH (Ocimumbasilicum L) TERHADAP Escherichia coli SENSITIF DAN MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Brooks.GF.Butel.JS & Morse. SA.2007.Mikrobiologi kedokteran. Edisi 23 EGC. Jakarta
Chatterjee A, suku NC, Laskar S, Ghoshma Jumdar S. 1982. Nematicidal principles from two species of Lamiaceae, J Nematol 14:118-20.
Deshpandes RS, Tipnis HP, 1997. Insectisidal activity of Ocimum basillikum L, pesticides 11:1-12, Dalam. Hakkim FL, Girija A, dan Boopathy R. 2008. Antioxidant property of selectd Ocimum spesies and their secondary metabolite content. JMPR 2 (9):250-257.
Dinkes Jombang. 2011. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG. http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Dinkes Jombang. 2012. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG. http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Dinkes Jombang. 2014. PROFIL KESEHATAN INDONESIA.http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Fardiaz S. 1983. Keamanan Pangan jilid 1. Jurusan TPG Fakultas Tekhnologi Pertanian, IPB, Bogor dalam Zuhud EAM, Rahayu PW, Wijaya CH, dan Pipi PS. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G. Don) Terhadap Bakteri Patogen. J Teknol dan Industri Pangan 2(1):11.
http://www.depkes.go.id (diakses Februari 2016)
Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A., 2005, Medical Microbiology, Twenty Second Ed., diterjemahkan oleh Bagian Mikeobiologi Fakultas Kedokteran Airlangga, 224-225, 317-349, 352, Jakarta, Salemba Medika.
Kim, JM, Marshall, MR, Cornel, JA &Boston, W, 1995,Antibacterial Actifity of Carvacrol, Citial and Generation Againts Salmonella thyohimurium in culture medium and on fish, I foot SCI, 69 (t): 1365-1366.
Makkar, 1993, Gravimetric Determination of Tannins and Their correlation with Chemical nd Protein Precipitation methods. Journal of the science pf food and Aculturale 61:161-165.
Michael JT. 1987. Process in Pathology and Mikrobiology. Blackwell Scientific Publication. Oxford London.
Pelezar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi 1. Penterjemah Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, UI Press, Jakarta. Dalam. Zuhud EAM, Rahayu PW, Wijaya CH, dan Pipi PS. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G. Don) Tehadap Bakteri Patogen. J Teknol dan Industri Pangan 2(1):11
.
Reuveni R, Fleischer A, Putievski E.1984. Fungistatic activity of essential oils from Ocium basillikum Chemotypes. Phitopatol Z 10:20-22
Verpoorte, R & Alfermann, AW, 2000, Metabolic energinering of plant secondary metabolisme. Springer.filandia.
Warsa, U.C. 1993. Staphylococcusdalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi, Binarupa Aksara, Jakarta.
Afriani, FitaDewi. 2012 AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELASIH (Ocimumbasilicum L) TERHADAP Escherichia coli SENSITIF DAN MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Brooks.GF.Butel.JS & Morse. SA.2007.Mikrobiologi kedokteran. Edisi 23 EGC. Jakarta
Chatterjee A, suku NC, Laskar S, Ghoshma Jumdar S. 1982. Nematicidal principles from two species of Lamiaceae, J Nematol 14:118-20.
Deshpandes RS, Tipnis HP, 1997. Insectisidal activity of Ocimum basillikum L, pesticides 11:1-12, Dalam. Hakkim FL, Girija A, dan Boopathy R. 2008. Antioxidant property of selectd Ocimum spesies and their secondary metabolite content. JMPR 2 (9):250-257.
Dinkes Jombang. 2011. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG. http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Dinkes Jombang. 2012. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG. http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Dinkes Jombang. 2014. PROFIL KESEHATAN INDONESIA.http://www.dinkes.jombangkab.go.id (diakses Februari 2016)
Fardiaz S. 1983. Keamanan Pangan jilid 1. Jurusan TPG Fakultas Tekhnologi Pertanian, IPB, Bogor dalam Zuhud EAM, Rahayu PW, Wijaya CH, dan Pipi PS. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G. Don) Terhadap Bakteri Patogen. J Teknol dan Industri Pangan 2(1):11.
http://www.depkes.go.id (diakses Februari 2016)
Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A., 2005, Medical Microbiology, Twenty Second Ed., diterjemahkan oleh Bagian Mikeobiologi Fakultas Kedokteran Airlangga, 224-225, 317-349, 352, Jakarta, Salemba Medika.
Kim, JM, Marshall, MR, Cornel, JA &Boston, W, 1995,Antibacterial Actifity of Carvacrol, Citial and Generation Againts Salmonella thyohimurium in culture medium and on fish, I foot SCI, 69 (t): 1365-1366.
Makkar, 1993, Gravimetric Determination of Tannins and Their correlation with Chemical nd Protein Precipitation methods. Journal of the science pf food and Aculturale 61:161-165.
Michael JT. 1987. Process in Pathology and Mikrobiology. Blackwell Scientific Publication. Oxford London.
Pelezar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi 1. Penterjemah Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, UI Press, Jakarta. Dalam. Zuhud EAM, Rahayu PW, Wijaya CH, dan Pipi PS. 2001. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kedawung (Parkia roxburghii G. Don) Tehadap Bakteri Patogen. J Teknol dan Industri Pangan 2(1):11
.
Reuveni R, Fleischer A, Putievski E.1984. Fungistatic activity of essential oils from Ocium basillikum Chemotypes. Phitopatol Z 10:20-22
Verpoorte, R & Alfermann, AW, 2000, Metabolic energinering of plant secondary metabolisme. Springer.filandia.
Warsa, U.C. 1993. Staphylococcusdalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi, Binarupa Aksara, Jakarta.