IDENTIFIKASI JAMUR RHIZOPUS SP PADA BUAH PEPAYA JINGGA (Carica papaya L.)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pendahuluan Buah Pepaya Jingga (Carica papaya L.) merupakan salah satu varietas lokal yang paling banyak disukai oleh masyarakat Indonesia, karena memiliki kelezatan rasa dan penampilannya yang menarik. Buah pepaya Jingga (Carica papaya L.) tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Masalah sekarang tidak semua pepaya jingga dalam bentuk segar yang harus dikonsumsi oleh masyarakat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat jamur Rhizopus sp pada pepaya jingga (Carica papaya L.) Pada penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif. Sampel dilakukan dengan cara menanamkan sebagian bahan pemeriksaan atau buah pepaya jingga (Carica papaya L.) pada media Sabaroud Dextrose Agar (SDA) dan diinkubasi selama 3-7 hari. Sampel yang diambil buah yang setengah matang kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 4 hari, sampel diambil sebanyak 4 buah dengan tehnik purporsive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan mikroskop. Variabel dalam penelitian ini adalah jamur Rhizopus sp pada buah pepaya jingga (Carica papaya L.). Teh debnik pengolahan data meliputi coding dan tabulating dengan analisa data penelitian ini menggunakan rumus untuk mengklarifikasikan karakteristik data. Berdasarkan Hasil penelitian terhadap 4 sampel pepaya jingga (Carica papaya L.) adanya sampel yang ditumbuhi oleh jamur Rhizopus sp (50%) dan Aspergillus sp (50%). Kesimpulan jamur yang mengkontaminasi atau didominasi buah pepaya jingga (Carica papaya L.) menunjukkan persentase setengah oleh jamur Rhizopus sp. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Saran bagi konsumen hendaknya memilih dan membedakan buah yang baik untuk dikonsumsi.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 .
How to Cite
Diana, N., & Majidah, L. (2019). IDENTIFIKASI JAMUR RHIZOPUS SP PADA BUAH PEPAYA JINGGA (Carica papaya L.). Jurnal Insan Cendekia, 6(1, Maret), 44-48. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/533
References
Alwi S, Agnes H. 2015. Isolasi dan identifikasi jenis jamur pada ubi kayu (Manihotesculenta Crants.) dalam proses pembuatan ubi kayu hitam secara tradisional oleh masyarakat banda. Jurnal Biopendix. Vol. 1 No. 2
Ani W, Ovianne H.N, Achmadi P. 2015. Identifikasi cendawan penyebab penyakit pascapanen pada beberapa buah di yogyakarta. Jurnal fitopatologi. Vol. 11 No. 3
Gandjar, Indrawati, Wellyzar S, Ariyanti C. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Yayasan obor indonesia Jakarta
Hamdayanty, Rita Y, Nurul N.A, Tri A.D. 2012. Pemanfataan kitosan untuk mengendalikan antraknosa pada pepaya (Colletotrichum gloesporioides) dan meningkatkan daya simpan buah. Jurnal fitopatologi. Vol. 8 No. 4
Irma W, Buni A, M.Abduh U. 2016. Efektivitas berbagai konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak buah mengkudu terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada buah pepaya (Carica papaya L). Jurnal ilmiah mahasiswa pertanian unsyiah. Vol. 1 No. 1
James G.C, Natalie S. 2002. Manual laboratorium mikrobiologi. Buku kedokteran
Nunik S.A, Supraptini. 2003. Jamur pada buah-buahan, sayur-sayuran, kaki lalat dan lingkungan di pasar tradisional dan swalayan. Jurnal ekologi kesehatan. Vol 2 No 3
Siti N.U, Eko B, Wayan S.Y. 2015. penggunaan kalium permanganat (KMnO4) pada penyimpanan buah pepaya california (Carica papaya L.). Jurnal ilmu dan tehnologi pangan. Vol 1 No 2
Sri R. 2002. Teknologi pengolahan Sayur - sayuran dan buah - buahan. Graha Ilmu. Balai besar teknologi pangan dan hasil pertanian. Fakultas teknologi pertanian UGM.
Uswatun H.2017. Mengenal Aspergillosis, infeksi jamur genus aspergillus. Jurnal keluarga sehat sejahtera. Vol. 15 No. 30.
Warisno. 2003. Budidaya papaya. Yogyakarta: Kanisius
Ani W, Ovianne H.N, Achmadi P. 2015. Identifikasi cendawan penyebab penyakit pascapanen pada beberapa buah di yogyakarta. Jurnal fitopatologi. Vol. 11 No. 3
Gandjar, Indrawati, Wellyzar S, Ariyanti C. 2006. Mikologi dasar dan terapan. Yayasan obor indonesia Jakarta
Hamdayanty, Rita Y, Nurul N.A, Tri A.D. 2012. Pemanfataan kitosan untuk mengendalikan antraknosa pada pepaya (Colletotrichum gloesporioides) dan meningkatkan daya simpan buah. Jurnal fitopatologi. Vol. 8 No. 4
Irma W, Buni A, M.Abduh U. 2016. Efektivitas berbagai konsentrasi dan waktu aplikasi ekstrak buah mengkudu terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada buah pepaya (Carica papaya L). Jurnal ilmiah mahasiswa pertanian unsyiah. Vol. 1 No. 1
James G.C, Natalie S. 2002. Manual laboratorium mikrobiologi. Buku kedokteran
Nunik S.A, Supraptini. 2003. Jamur pada buah-buahan, sayur-sayuran, kaki lalat dan lingkungan di pasar tradisional dan swalayan. Jurnal ekologi kesehatan. Vol 2 No 3
Siti N.U, Eko B, Wayan S.Y. 2015. penggunaan kalium permanganat (KMnO4) pada penyimpanan buah pepaya california (Carica papaya L.). Jurnal ilmu dan tehnologi pangan. Vol 1 No 2
Sri R. 2002. Teknologi pengolahan Sayur - sayuran dan buah - buahan. Graha Ilmu. Balai besar teknologi pangan dan hasil pertanian. Fakultas teknologi pertanian UGM.
Uswatun H.2017. Mengenal Aspergillosis, infeksi jamur genus aspergillus. Jurnal keluarga sehat sejahtera. Vol. 15 No. 30.
Warisno. 2003. Budidaya papaya. Yogyakarta: Kanisius