IDENTIFIKASI RHIZOPUS SP DAN ASPERGILLUS SP PADA TEMPE YANG TERSIMPAN DALAM SUHU RUANG (Studi diLaboratorium Mikrobiologi STIKes ICMe Jombang)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Farisa Novi Atika
Awaluddin Susanto

Abstract

Pendahuluan : Tempe merupakan salah satu bahan pangan yang mudah terkontaminasi oleh jamur  yaitu Rhizopus  sp dan Aspergillus  sp. Jamur ini mudah tumbuh pada  suhu lingkungan yang  lembab atau pada suhu ruang dalam keadaan tempe tersebut terbuka. Tempe berbahan dasar kedelai yang diolah menggunakan proses fermentasi dengan bantuan kapang berupa Rhizopus sp. Aspergillus sp merupakan spesies utama yang mengkontaminasi bahan pangan dan mampu memproduksi zat racun berupa mitotoksin yang mana dapat menyebabkan kerusakan pada makanan. Tujuan penelitian : mengidentifikasi Rhizopus sp dan Aspergillus sp pada tempe yang tersimpanlebih dari 1 hari dalam suhu ruang.  Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.  populasinya adalah tempe yang dijual dipasar Legi. sampel diambil sebanyak 3 tempe yang terbuka dan tersimpan lebih dari 1 hari dalam suhu ruang. Sampling pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling.Variabel penelitian ini adalah Rhizopus sp dan Aspergillus sp. Analisa data pada penelitian ini menggunakan coding dan tabulating. Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa dari 3 sampel tempe yang terbuka dan tersimpan lebih dari 1 hari dalam suhu ruang didapatkan hasil positif adanya jamur dari genus Aspergillus sp dengan spesies Aspergillus niger yang memiliki ciri-ciri koloni berwarna hitam dan mempunyai vesikel bulat dan konidia yang bulat dengan presentase sebanyak 100%. Kesimpulan : adanya jamur Genus Aspergillus sp dengan spesies Aspergillus niger pada tempe yang tersimpan lebih dari 1 hari dalam suhu ruang dimana Aspergillus niger adalah jenis jamur yang tidak membahayakan.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Atika, F., & Susanto, A. (2019). IDENTIFIKASI RHIZOPUS SP DAN ASPERGILLUS SP PADA TEMPE YANG TERSIMPAN DALAM SUHU RUANG (Studi diLaboratorium Mikrobiologi STIKes ICMe Jombang). Jurnal Insan Cendekia, 6(2, Septemb), 83-89. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/542

References

Bambang, Andrian G., Fatimawali, Novel, S.Kojong. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli Pada Air Isi Ulang Dari Depot Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT,Volume (3)(3): 325-334.

Cahyadi, W.2006.Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bumi Aksara: Bandung

Dina, K.2016.dentifikasi Pertumbuhan Aspergillus Sp pada Roti Tawar yang Diju di Kota Padang Berdasarkan Suhu dan Lama Penyimpanan, Jurnal Kesehatan Andalas, Padang. Sidoarjo.REKA Agroindustri, Volume

Edyansyah, E.2013. Keberadaan Jamur Kontaminan Penyebab Mikotoksikosis Pada Selai Kacang Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Palembang. Poltekes Palembang. Palembang

Elmer,W.K.Glen, D.R. and Sara, E.W, 1978. Practical Laboratory Mycology. United States of Amerika

Ganjar, Indrawati, Wellyzar, Sjamsuridzal dan Arianti Oetari, 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Gandjar, I., W .Sjamsuridzal & A.Oetari. 2006. Mikologi: Dasar dan
Terapan.Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.

Handajani, N.S., T. Purwoko. 2008.Aktivitas estrak rimpang lengkuas
(Alpinia galaga) terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus sp.
Penghasil aflatoksin dan Fusarium moniliforme. Biodiversitas 9(5): 161-
164.

Koneman, E.M., S.D. Allen., W. M. Janda., P. C.Schreckenberger., and W. C. Winn. 1992. Color Atlas and Text of Diagnostic Mikrobiology. 4th Edition. United States of America.J. B. Lippincott Company.pp 804

Kiers JL, Meijer JC, Nout MJR., Rombouts FM, Nabuurs MJA and Van der
MeulenJ. 2003.Effect of fermented soy a beans on diarrhoea and feed
efficiency in weaned piglets. Journal of Applied Microbiology 95, 545-
552. DOI:10.1046/j.1365-2672.2003.02011.x.

Marvel, 2007.Bab 2 Tinjauan Pustaka.pdf http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/2/jhptump-a-yuliahaepp-70-2-babii.pdf (diakses pada tanggal 27 juni 2019 )

Mujianto. 2013.Analisis Faktor Yang Mempengauhi Proses Produksi
Tempe Produk UMKM di Kabupaten (1 (1).

Narumi, Hasutji Endah, Zuhriansyah, Imam Mustofa. 2009. Deteksi Pencemaran Bakteri Salmonella sp. Pada Udang Putih (Panaeus merguiensis) Segar Di Pasar TradisionalKotamadya Surabaya.
Jurnai Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Volume (1) (1): 8791.

Nasir, A, 2011.Buku Ajar : Metodelogi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika, Yogyakarta

Natwajaya, Dedi dkk. 2015. Jurnal Uji kecepatan pertumbuhan jamur Rhizopus stolonifer,E,S dan Aspergillus niger yang diinokulasikan
pada beberapa jenis buah lokal. Program studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Rochim DA. 2014. Peningkatan umur simpan tempe bacem pada beberapa kondisi penyimpanan [skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sarwono, B. 2000. Membuat Tempe dan Oncom. Penebar Swadaya. :Jakarta.

Sceidegger, K.A. and Payne, G.A., 2003. Unlocking the secrets behind secondary metabolism: A review of Aspergillus flavus from pathogenicity to functional genomics . Journal of Toxicology 22:423-459

Suciati,A.2012.Pengaruh Lama Perendaman dan Fermentasi Terhadap Kandungan HCN pada Tempe Kacang Koro (Canavalia ensiformis L).Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

Sukardi, Wigniiyanto, Isti Purwaningsih. 2008. Uji Coba Penggunaan Inokulum Tempe Dari Kapang Rhizopus oryzae Dengan Subtrat Tepung Beras dan Ubi kayu pada Unit Produksi Tempe Sanan Kodya Malang. Jurnal Teknologi Pertanian, Volume (9)(8):207215.

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.