IDENTIFIKASI NEMATODA USUS Strongyloides stercoralis PADA SAYURAN BAYAM DAN KEMBANG KOL YANG DIJUAL DI PASAR LEGI KABUPATEN JOMBANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Khoirul Anwar
M. Zainul Arifin
Dwi Prasetyaningati

Abstract

Pendahuluan: Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan memakan sayuran. Kebiasaan makan sayuran mentah perlu berhati-hati terutama jika dalam pencucian yang kurang baik sehingga memungkingkan masih adanya telur cacing pada sayuran. Strongyloides stercoralis merupakan parasit nematoda usus, parasit ini ditularkan melalui tanah dan dapat mencemari sayuran. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Strongyloides stercoralis pada sayuran bayam dan kembang kol yang dijual di Pasar Legi Kabupaten Jombang dengan menggunakan metode flotasi NaCl jenuh. Metode: Populasi sebanyak 20 sampel sayuran bayam dan kembang kol dengan menggunakan total sampling dan pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasitologi STIKes ICMe Jombang dengan menggunakan metode flotasi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengolahan data menggunakan coding, tabulating dan presentase. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada sampel sayuran bayam dan kembang kol yang dijual di Pasar Legi Kabupaten Jombang, dengan menggunakan metode flotasi menunjukkan bahwa sampel bayam dan kembang kol yang telah diuji di Laboratorium Parasitologi dinyatakan (100%)  negatif Strongyloides stercoralis. Kesimpulan: Berdasarkan identifikasi nematoda usus Strongyloides stercoralis pada sayuran bayam dan kembang kol yang dijual di Pasar Legi Kabupaten Jombang dinyatakan seluruh sampel sayuran bayam dan kembang kol tidak terdapat Strongyloides stercoralis atau negatif. Saran: Dengan adanya data ini diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang adanya parasit yang mencemari sayuran.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Anwar, K., Arifin, M., & Prasetyaningati, D. (2020). IDENTIFIKASI NEMATODA USUS Strongyloides stercoralis PADA SAYURAN BAYAM DAN KEMBANG KOL YANG DIJUAL DI PASAR LEGI KABUPATEN JOMBANG. Jurnal Insan Cendekia, 7(1, Maret), 18-22. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/552

References

Amaliah, A. T. R., & Azriful. (2016). Distribusi spasial kasus kecacingan (Ascaris lumbricoides) terhadap personal higiene anak balita di Pulau Kodingareng Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2016. Jurnal Epidemiologi UIN Alauddin, 2(2), 74–80. https://doi.org/2443—1141

Adrianto, H. (2017). Kontaminasi telur cacing pada sayur dan upaya. 13(2), 105-114.

Alfiani, U., Sulistiyani., & Ginandjar, P. (2018). Hubungan higien personal pedagang dan sanitasi makanan dengan keberadan cacing soli transmitted (STH) pada lalapan penyetan di pujasera simpang lima kota semarang . 6(1), 2356-3346.

Elfred, Arwati, H., & Suwarno. (2016). Gambaran basofil, TNF-α, dan IL-9 pada petani terinfeksi STH di Kabupaten Kediri. Jurnal Biosains Pascasarjana, 18(3), 1–13.

Idris, S. A., & Fusvita, A. (2017). Identifikasi Telur Nematoda Usus (Soil Transmitted Helminths) pada anak di tempat pembuangan akhir (TPA) Puuwatu. Biowallacea, 4(1), 566–571.

Saputro, B. (2015.). Internalisasi Nilai ­ Nilai Islam Dalam Meminimalkan Infeksi Soil Transmitted Helminth Pada Petani. (2).

Setia, B., Nugraha, S., Jember, U., Noval, A., Pambudi, R., Jember, U., … Jember, U. (2018). Strongiloidosis Dapat Menyebabkan Arthritis. (April).

Widarti, W. (2018).Identifikasi telur nematoda usus pada kol (Brassica oleraceae) di pasar tradisional kota Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, 1(1), 78–82. https://doi.org/10.32382/mak.v1i1.226

Zuryati, D., Rahayu, A., & Rochman, N. (2010). Pertumbuhan prodiksi dan kualitas bayam (Amaranthus tricolor L.) pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kalium nitrat (KNO3). 98–105