AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenes
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pendahuluan Streptococcus pyogenes atau dikenal dengan Streptococcus beta hemoliticus group A merupakan salah satu penyebab tersering dari faringitis. Faringitis yang tidak diobati dapat menimbulkan komplikasi supuratif maupun non supuratif. Madu mengandung zat yang berguna untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Efek antibakterimadu disebabkan oleh tingkat keasaman yang tinggi, hidrogen peroksida, tekanan osmotik yang tinggi dan adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas madu dalam menghambat pertumbuhan kuman Streptococcus pyogenes. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni laboratorium (True Eksperimental) dengan rancangan penelitian Post Test only Control Group Design. Perlakuan terdiri dari sediaan madu dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% serta kontrol positif menggunakan amoxicilin. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat menggunakan kertas cakram.Hasil Madu dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes dengan rata-rata zona hambat masing-masing yaitu 3,7 mm, 6mm, 11,7 mm, 15,3mmdan 19 mm. Kesimpulan Madu mampu menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Semakin tinggi konsentrasi madu, maka akan semakin besar daya hambat terhadap bakteri
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 .
How to Cite
Sari, E. (2020). AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenes. Jurnal Insan Cendekia, 7(1, Maret), 28-33. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/554
References
Endriani, R. and Hamidy, M.Y. (2017). Konsentrasi Hambat Minimal dan Konsentrasi Bunuh MinimalMadu terhadap Streptococcus pyogenes secara In Vitro. JIK (Jurnal Ilmu Kedokteran), 3(2).
Erywiyatno, L., Djoko, S. S. B. U., & Kriharyani, D. (2012). Pengaruh madu terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus pyogenes. Analisis Kesehatan Sains, 1(1), 30-7.
Fieber, C dan Kovarik, P. (2014). Responses of innate immune cells to group A Streptococcus. Frontiers in cellular and infection microbiology, 4, 140.
Huttunen, S., Riihinen, K., Kauhanen, J., & Tikkanen‐Kaukanen, C. (2013). Antimicrobial activity of different F innish monofloral honeys against human pathogenic bacteria. Apmis, 121(9), 827-834.
Mandal M dan Mandal S. (2011). Honey : Its Medicinal Property and Antibacterial Activity. Asian Pacific Journal Of Tropical Biomedicine. 1(2): 154-160
Marhamah, M., 2017. Pengaruh Waktu Kontak Dan Konsentrasi Rebusan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Pertumbuhanbakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 10(2), pp.264-269.
Moussa, A., et al (2012). Antibacterial activity of various honey types of Algeria against Pathogenic Gram–Negative Bacilli: Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 2(3), 211-214.
Nadhilla, N. F. (2014). The activity of antibacterial agent of honey against Staphylococcus aureus. Jurnal Majority, 3(7).
Soedarto, (2015), Mikrobiologi Kedokteran, Sagung Seto : Jakarta
Sujono, Hdkk, (2019), Antibacterial Activity of the Essential Oil from Betel
leaf (Piper betle L.) against Streptococcus pyogenes and Staphylococcus aureus. Jurnal Kartika Kimia, 2(1), pp.30-36.
Sumarya, I.M., Suarda, I.W. and Sudaryati, N.L.G., Aktivitas Antibakteri Loloh (Obat Tradisional Bali) Air Perasan dan Air Rebusan Daun Sirih terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Radang Tenggorokan. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 22(5), pp.173-178.
Terao, Y. (2012). The virulence factors and pathogenic mechanisms of Streptococcus pyogenes. Journal of Oral Biosciences, 54(2), 96-100.
Wineri, E., Rasyid, R., & Alioes, Y. (2014). Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan secara In Vitro terhadap Streptococcus beta hemoliticus Group A sebagai Penyebab Faringitis. Jurnal
Lolita B, P., 2015. Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) terhadap Porphyromonas gingivalis Dominan Periodontitis (In Vitro) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Yuliati, Y. (2017). Uji Efektivitas Larutan Madu Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosae dengan Metode Disk Diffusion. Jurnal Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(1).
Wineri, E., Rasyid, R., & Alioes, Y. (2014). Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan secara In Vitro terhadap Streptococcus beta hemoliticus Group A sebagai Penyebab Faringitis. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3).
Zen, N. A. M., de Queljoe, E., & Singkoh, M. (2015). Uji Bioaktivitas Ekstrak Padina australis Dari Pesisir Pantai Molas Sulawesi Utara Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 3(2), 34-40.
Erywiyatno, L., Djoko, S. S. B. U., & Kriharyani, D. (2012). Pengaruh madu terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus pyogenes. Analisis Kesehatan Sains, 1(1), 30-7.
Fieber, C dan Kovarik, P. (2014). Responses of innate immune cells to group A Streptococcus. Frontiers in cellular and infection microbiology, 4, 140.
Huttunen, S., Riihinen, K., Kauhanen, J., & Tikkanen‐Kaukanen, C. (2013). Antimicrobial activity of different F innish monofloral honeys against human pathogenic bacteria. Apmis, 121(9), 827-834.
Mandal M dan Mandal S. (2011). Honey : Its Medicinal Property and Antibacterial Activity. Asian Pacific Journal Of Tropical Biomedicine. 1(2): 154-160
Marhamah, M., 2017. Pengaruh Waktu Kontak Dan Konsentrasi Rebusan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Pertumbuhanbakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 10(2), pp.264-269.
Moussa, A., et al (2012). Antibacterial activity of various honey types of Algeria against Pathogenic Gram–Negative Bacilli: Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 2(3), 211-214.
Nadhilla, N. F. (2014). The activity of antibacterial agent of honey against Staphylococcus aureus. Jurnal Majority, 3(7).
Soedarto, (2015), Mikrobiologi Kedokteran, Sagung Seto : Jakarta
Sujono, Hdkk, (2019), Antibacterial Activity of the Essential Oil from Betel
leaf (Piper betle L.) against Streptococcus pyogenes and Staphylococcus aureus. Jurnal Kartika Kimia, 2(1), pp.30-36.
Sumarya, I.M., Suarda, I.W. and Sudaryati, N.L.G., Aktivitas Antibakteri Loloh (Obat Tradisional Bali) Air Perasan dan Air Rebusan Daun Sirih terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes Penyebab Radang Tenggorokan. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 22(5), pp.173-178.
Terao, Y. (2012). The virulence factors and pathogenic mechanisms of Streptococcus pyogenes. Journal of Oral Biosciences, 54(2), 96-100.
Wineri, E., Rasyid, R., & Alioes, Y. (2014). Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan secara In Vitro terhadap Streptococcus beta hemoliticus Group A sebagai Penyebab Faringitis. Jurnal
Lolita B, P., 2015. Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) terhadap Porphyromonas gingivalis Dominan Periodontitis (In Vitro) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Yuliati, Y. (2017). Uji Efektivitas Larutan Madu Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosae dengan Metode Disk Diffusion. Jurnal Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(1).
Wineri, E., Rasyid, R., & Alioes, Y. (2014). Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan secara In Vitro terhadap Streptococcus beta hemoliticus Group A sebagai Penyebab Faringitis. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3).
Zen, N. A. M., de Queljoe, E., & Singkoh, M. (2015). Uji Bioaktivitas Ekstrak Padina australis Dari Pesisir Pantai Molas Sulawesi Utara Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 3(2), 34-40.