PERBANDINGAN EFEKTIFITAS TUMBUKAN DAUN COCOR BEBEK DAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA TIKUS WISTAR JANTAN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Winanda Rizki Bagus Santosa
Ria Anggraini

Abstract

Pendahuluan: Luka bakar derajat II dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan gangguan integritas kulit. Korban dengan luka bakar derajat II harus segera diberikan pertolongan karena jika tidak segera diberikan pertolongan akan menyebabkan syock hipovelemik. Setiap tahunnya luka bakar di dinia mencapai 300.000 orang. Pada tahun 2014 dibelanda sebagian besar luka bakar yang terjadi adalah luka bakar derajat II. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui perbedaan efektifitas tumbukan daun cocor bebek dan rebusan daun sirih terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada tikus wistar jantan. Metode Penelitian: true eksperiment randomized post test only control group. Penelitian ini dilaksanakan  bulan Pebruari - maret 2021 di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling sebanyak 15 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan satu kelompok control. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan analisa data menggunakan One Way Annova. Hasil Penelitian: diperoleh p 0,001<0,05 , maka terdapat perbedaan penyembuhan luka bakar derajat II dengan menggunakan tumbukan daun cocor bebek dan rebusan daun sirih pada tikus wistar jantan. Kesimpulan: penelitian ini terdapat perbedaan penyembuhan luka bakar derajat II dengan menggunakan tumbukan cocor bebek dan rebusan daun sirih pada tikus wistar jantan.. Tumbukan daun cocor bebek memiliki efektifitas dalam penyembuhan luka bakar derajat II lebih cepat dari pada  rebusan daun sirih. Tumbukan daun cocor bebek dan rebusan daun sirih memiliki efektifitas dalam penyembuhan luka bakar derajat II lebih cepat dari pada  kelompok kontrol.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Winanda Rizki Bagus Santosa, 1Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Keperawatan

Ria Anggraini, Stikes Hutama Abdi Husada Tulungagung

Keperawatan
How to Cite
Santosa, W., & Anggraini, R. (2021). PERBANDINGAN EFEKTIFITAS TUMBUKAN DAUN COCOR BEBEK DAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA TIKUS WISTAR JANTAN. Jurnal Insan Cendekia, 8(1), 74-79. Retrieved from https://digilib.itskesicme.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/863

References

Moenadjat Y, 2009. Luka Bakar. Masalah dan Tatalaksana. Edisi IV. Jakarta.pp: 1-13, 401-406, 430-434.

Kristanto, 2005. Perbedaan Efektifitas Perawatan Luka Bakar Derajat II Dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe vera) Dibandingkan Dengan Cairan Fisiologis (Normal Saline 0,9%) Dalam Mempercepat Proses Penyembuhan.. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang.

Mitsunaga, 2012. Rat an experimental model for burn : A systematic review. Acta Cir Bras. 27(6):417-423.

Thakur 2011. Practices in Wound Healing Studies of Plants. Review Article Evidence Based Complementary and Alternative Medicine

Reddy et al, 2012. Wound Healing Potential Of Indian Medicinal Plants. International Journal of Pharmacy Review & Research. Vol: 2. p. 75-78

Suhono B, Tim LIPI. 2010. Eksikopedia Flora Jilid 6, PT Kharisma Ilmu, Bogor, hal. 124-125.

Afzal et al, . 2012. Bryophyllum pinnatum : A Review, Journal Of Research in Biological Sciences, 2(4), hal. 143.

Lana, 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2, Cetakan 6. Jakarta: Penebar Swadaya.

Reni, D. 2011. Pengaruh Secara Topikal Kombinasi Rebusan Daun Sirih Merah (Piper cf. Fragile, Benth) Dan Rebusan Herba Pegagan (Centella asiatica (L) urban) Terhadap Penyembuhan Luka Tikus Putih Jantan Yang Dibuat Diabetes. Universitas Indonesia.

Sadewo, 2013. Perbedaan Kecepatan Kesembuhan Luka Insisi Antara Olesan Gel Lidah Buaya (Aloe vera) Dan Olesan Ekstrak Etanolik Rimpang Kunyit (Curcuma longa linn.) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Vikash et al, 2012. Investigation of Some Piper Species for AntiBacterial and Anti-Inflammatory. International Journal of Pharmacology. 3(5): 400- 406

Salim. 2009. Kedudukan Taksonomi Deskipsi Kandungan dan Kegunaan Sirih (P Betle Linn.).

Damarini, 2013. Efektivitas sirih merah dalam perawatan luka perineum di bidan praktik mandiri. Jurnalkesmas. Universitas Indonesia. Jakarta

Reveny, 2011. Daya Anti Mikroba Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah. Jurnal Ilmu dasar. 12 (1): 6 – 12.

Sunatrio. 2005. Resusitasi Cairan.. Jakarta. Media Aesculapius

Sirait,, 2014. Informasi Spesialis Obat. Vol. 48. ISFI. Jakarta