Komunikasi Verbal pada Stroke Non Hemoragik di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Resmi Pangaribuan
Melinda Ayu Pratiwi
Jemaulana Tarigan

Abstract

ABSTRAK
Pendahuluan: Stroke non hemoragik merupakan serangan pada jaringan otak yang terjadi secara mendadak dan menyebabkan kelumpuhan atau cacat menetap pada bagian tubuh. Apabila stroke menyerang otak kiri maka akan mengenai pusat bicara, kemungkinan pasien akan mengalami gangguan bicara. Salah satu cara dalam mengembalikan kemampuan bicara dapat dilakukkan terapi komunikasi verbal dengan menyebutkan huruf vocal  yaitu huruf A, I, U, E, O. Tujuan: untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada pasien stroke non haemoragik yang mengalami gangguan komunikasi yang dapat dilakukan dengan terapi huruf vokal  A, I, U, E, O untuk kemampuan bicara pasien stroke non hemoragik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian dilakuan pada 2 orang pasien dengan kasus yang ama yaitu pasien stroke yang mengalami gangguan komunikasi verbal. Hasil:stroke non hemoragik berhubungan dengan kerusakan komunikasi verbal. Intervensi dan implementasi keperawatan yaitu mengkaji kadaan umum pasien, membedakan antara afasia dan disartria, mengkatakan secara langsung dengan pasien perlahan dan dengan tenang, mengatakan dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat, meminta klien untuk mengikuti perintah sederhana, mengucapkan huruf  vokal seperti A, I, U, E, O. Kesimpulan: Evaluasi dilakukan selama 3 hari dan didapatkan hasil pasien dapat mengucapkan huruf vokal AIUEO tetapi masih kurang jelas.
 
ABSTRACT
 Introduction: Non-hemorrhagic stroke is an attack on brain tissues that occurs suddenly and could cause paralysis or permanent disability in any part of the body. Health issues that arise due to stroke vary widely. If the stroke occurs in the left side of the brain it will affect the speech, the patient will experience speech disorders. One way to restore speech ability could be implemented by using verbal communication therapy by mentioning vowels. Objective: The study aimed to determine the application of nursing care to the patients with non-hemorrhagic stroke who experienced speech disorders and which can be done by implementing speech therapy vowels on the communication ability of patients with non-hemorrhagic stroke. The method used a descriptive case study. The subject of the study was conducted on 2 patients with the same case who experienced speech disorders. Results: The results showed that non-hemorrhagic stroke was associated with impaired verbal communication. The intervention and implementation were performed by analyzing the general condition of the patients, distinguishing between aphasia and dysarthria, speaking directly to the patient slowly and calmly, communicating in a normal tone and avoiding fast conversation, asking to follow a simple command, and pronouncing the vowels such. Conclusion: The evaluation was carried out for 3 days and found that the patient could pronounce the vowels but it's still unclear.
 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Resmi Pangaribuan, Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan

DIII Keperawatan

Melinda Ayu Pratiwi, Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan

DIII Keperawatan

Jemaulana Tarigan, Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Medan

DIII Keperawatan
How to Cite
Pangaribuan, R., Pratiwi, M., & Tarigan, J. (2021). Komunikasi Verbal pada Stroke Non Hemoragik di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai. Jurnal Insan Cendekia, 8(2), 129-135. https://doi.org/10.35874/jic.v8i2.934

References

Auryn. (2014).Asuhan Keperawatan Kebutuhan Mobilitas Fisk Pada Pasien Stroke Non Hemoragi di RSKD Dadi Makasar. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makasar.11 (1), 4. http://journal.poltekkesmks.ac.id/ojs2/index.php/mediakeperawatan/article/download/1555/pdf

Departemen Kesehatan. (2017). Riset Kesehatan Dasar. http://www.depes.go.id/resources/download/general/hasil%20Rikesdas%202017.pdf.

Doenges. (2014). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gunawan. (2016).Terapi AIUEO Terhadap Kemampuan Berbicara (Afasia Motorik) Pada Pasien Stroke.Journal of Telenursing (JOTING) 1 (2), 396-405. https://doi.org/10.31539/joting.vIi2.924

Haryanto & Marini. (2017).Efektifitas Latihan Activity Daily Living Dalam Meningkatan Kemandirian Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di RSUD Soeselo Slawi.Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (EJournal).9(2),9-9. http://ojs.stikesbhamadaslawi.ac.id/index.php/jik/article/view/103.

Hermand. (2015). Pengaruh Terapi AIUEO Terhadap Kemampuan Bicara Pada Pasien Stroke yang Mengalami Afasia Motorik Di RSUD Tugurejo Semarang. Journal of Telenursing (JOTING) 1 (2).http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/217.

Mansjoer. (2013).Keperawatan Medikal Bedah 2. Nuha Medika.

Padila. (2013). Keperawatan Gerontik. Nuha Medika.

Pangaribuan, R. (2018). Kebutuhan dasar manusia aplikasi konsep dan kompetensi keperawatan. Medan: Perdana Medika.

Pangaribuan, R., Pangaribuan, N. (2020). Media Pembelajaran Promosi Kesehatan.Bengkulu: El-Markaji.

Price. (2013).Keperawatan Medikal Bedah 2. Nuha Medika.

Riscther. (2015). Terapi AIUEO Terhadap Kemampuan Berbicara (Afasia Motorik) Pada Pasien Stroke.Journal of Telenursing (JOTING) 1 (2), 396-405. https://doi.org/10.31539/joting.vIi2.924

Riset Kesehatan Daerah,(2013).Hasil Utama Riskesdas 2013 Kesehatan, Kementrian.http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkeni/materi_rakorpop_2013.

Rohani. (2013).Keperawatan Medikal Bedah 2. Nuha Medika.

Smeltzer & Bare. (2013).Keperawatan Medikal Bedah 2. Nuha Medika.

Soekidjo. (2013).Promosi Kesehatan. Jakarta. Rineka cipta.

Suryani. (2015). Komunikasi Terapeutik Teori & Praktik.

Yanti. (2017). Penatalaksanaan Terapi Wicara Pada Tuna Rungu. Akrab: ECG.

World Health Organization. (2016). Global Stroke Fact Sheet.www.world-dtroke.org

World Health Organization. (2018). Stroke, Cerebrovascular Accident. http://www.who.int/topics/cerebrovascuar_accident/en