PENGARUH JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU TERHADAP KEJADIAN BGM PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Saidah Nur Azizah
Asri Kusyani
Suci Nurjanah

Abstract

Pendahuluan:Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan serta penggunaan zat gizi. Faktor yang menyebabkan terjadinya status gizi kurang pada anak balita yaitu ada dua faktor langsung dan faktor tidak langsung. Tujuan:Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM pada balita usia 0-5 tahun, sejumlah 25 balita dengan BGM. Metode:Desain penelitian ini analitik korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross- sectional dengan jumlah sampel 25 teknik sampling yang digunakanotal Sampling. Instrumen penelitian mengggunakan kuesioner dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil :didapatkan bahwa hampir seluruhnya (88,0 %) dari responden tergolong memiliki jumlah anggota sedang sebanyak 22 responden nilai p = 0,000,bahwa sebagian besar (72,0 %) dari responden tergolong memiliki pengetahuan gizi yang cukup sebanyak 18 responden nilai p = 0,002. Kesimpulan :ada pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Azizah, S., Kusyani, A., & Nurjanah, S. (2022). PENGARUH JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU TERHADAP KEJADIAN BGM PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN. Jurnal Insan Cendekia, 9(2), 130-139. https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.962

References

Abas, T. Dkk. (2018). Hubungan Karakteristik Ibu dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan dengan Status Gizi Kurang Baduta di Puskesmas Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017. Aceh (file:///C:/Users/asus/Downloads/89-Article%20Text-344-1-10-20210221%20(1).pdf)
Agung, M. (2013). Hubungan kearifan ibu dalam posyandu dengan penurunan jumlah balita BGM. Jember. (https://123dok.com/documen/lzgrl52q-hubungan-kearifan-posyandu-penurunan-jember-kecamatan-jelbuk-kabupaten.htlm).
Azz, C. A. (2013). 100% segalanya tentang bayi A-Z Kupas Tuntas Seputar Bayi. Yogyakarta. IN AzNa Books.
Badan Pusat Statistik. (2018). Prevelensi balita kekurangan gizi menurut provinsi di indonesia (PSG) 2016-2018. (https://www.bps.go.id/indicator/30/1777/1/prevelensi-balita-kekurangan-gizi-menurut-provinsi-di-indonesia-psg-.html).
Bakri, A. (2018). faktor yang berhubngan dengan kejadian BGM di wilayah kerja puskesmas plaosan kabupaten magetan. Magetan. (http://repository.stikes-bhm.ac.id/605/1/1.pdf)
Chintya, D. & Zahroh, S.(2020). faktor resiko pada balita dengan berat badan di bawah garis merah di wilayah kerja puskesmas almahera. Semarang. (https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/27093).
Dewi, R. C. Dkk. (2015). Teori dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Toodler, Anak dan Usia Remaja. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ekawaty, M., Kawengian, S.E.S., & Kapantow, N.H. (2015). Hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan statsus gizi anak umur 1-3 Tahun di Desa Mopusi Kecamatan Loyalan Kabupaten Bolaang Monggondow Induk Sulawesi Utara. Jurnal E-Biomedik. Volume 3, Nom0r 2, Halaman 609-614.
Illahi, R. K. (2017). Hubungan pendapatan keluarga, berat lahir dan panajang lahir dengan kejadian stunting balita 24-59 bulan di bangkalan. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Suetomo. Volume 3, Nomor 1, Halaman 1-14.
Irianti, B. (2018). Faktor-faktor yang menyebabkan status gizi kurang pada balita. Pekanbaru. https://media.neliti.com/media/publications/278709-faktor-faktor-yang-menyebabkan-status-gi-fcec1625.pdf. Jurnal Kebidanan. Volume 3, Nomer 2, Halaman 95-98
Irwan. (2017). Epidemolagi penyakit menular. Yogjakarta. (https://repository.ung.ac.id /karyailmiah/show/1782/irwan-buku-epidemiologi-penyakit-menular.html).
Kemenkes RI. (2011). Standar Antopometri Penilaian Status gizi Anak. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Khasanah, N & Sulistyawati, W. (2018). Karakteristik Ibu dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita 6-24 Bulan di Kecamatan Selat , Kapuas Tahun 2016. (https://media.neliti.com/media/publications/236472-karakteristik-ibu-dengan-kejadian-gizi-k-0ba1bfed.pdf)
Kurnia, F. (2014). Faktor resiko underweight balita umur 7-59 bulan. Jurnal kesehatan masyarakat (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas).
Linda, S. (2017). faktor yang mempengaruhi status gizi balita diwilayah kerja puskesmas payung sekaki pekanbaru. Pekan baru.(http://jurnal.univrab.ac.id /index.php/jomis/article/view/198)
Mamik Ratnawati & Ririn probowati. (2020). self efficacy ibu dalam pemberian makanan pada balita bgm di puskesmas mayangan kecamatan jogoroto jombang. Jombang. (https://jceh.org/index.php/JCEH/article/view/28)
Marimbi, H. (2011). Tumbuh kembang statsus gizi dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Muchlis. (2019).Faktor yang berhubungan dengan kejadian bawah garis merah, Madiun. (http://repository.stikes-bhm.ac.id/605/1/1.pdf).
Mulazimah. (2017). Hubungan pendapatan keluarga dengan statys gizi balita Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Kediri. (file:///C:/Users/asus/Downloads/965-Article%20Text-2836-1-10-20171115%20(1).pdf).
Mutika, W & Syamsul D. (2018). Analisi permasalahan status gizi kuang pada balita di puskesmas teupah selatan kabupaten simeuleu. Medan. (http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg/article/viewFile/3952/103). Jurnal Kesehatan Volume 01, Nomer 03
Nasution, S. I. Dkk. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas. Volume 5, Nomor 3, Halaman 635-639.
Natalia, S. (2017). analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita. sumatera. (http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle /123456789/1396/131000638.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
Nurjannah, N & Septiani, D. (2013). Hubungan jarak kelahiran dan jumlah balita dengan status gizi di wilayah kerja puskesmas cijerah kota bandung. Bandung. (https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/viewFile/970/1019)
Nurlaila, f. S. (2017). hubungan kunjungan ibu ke posyandu dengan jumlah balita bawah garis merah di desa tente kabupaten bima tahun 2017. (http://ejournal. mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/viewFile/346/336)
Prasetyawati, A. E. (2012). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika.
Pujiyani, N. (2015). Hubungan penyakit infeksi, jumlah anak, jarak kelahiran, penghasilan dengan gizi buruk pada balita. Jakarta. (http://mhs.stikim.ac.id/stikim_karyailmiah/karya_ilmiah/d4_kebidanan/2014_07140200303_file.pdf)
Shinta Dewi. (2017). Tingkat pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi pada balita. Yogyakarta. (http://repository.unjaya.ac.id/2223/).
Sihombing, N. (2017). Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak balita di wilayah kerja puskesmas saitnihuta kecamatan doloksanggul kabupaten humbang hasundutan. Medan (https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1396/131000638.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
Simangunsong, M. (2019). Faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita di wilayah kerja puskesmas janji kecamatan bilah barat kabupaten labuhan batu tahun 2019. Medan. (http://repository.helvetia.ac.id/id/eprint/2504/6/MINDA%20RANY%20SARI%20BR%20SIMANGUNSONG%201801032174.pdf)
Soekirman. (2012). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat. Jakarta: Derektorat Pendidikan Tinggi, Depdiknas.