Pengaruh Penggunaan Media Origami Terhadap Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Di Paud Desa Banjartanggul

  • Harnanik Nawangsari STIKES Insan Cendekia Medika
  • Maharani Tripuspitasari ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang
  • Mada Putrayana Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Abstract

Antisipasi adanya keterlambatan perkembangan motorik, perlu adanya penilaian atau deteksi dini yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh bermain Origami terhadap perkembangan motorik halus pada anak Usia 4-5 tahun yang berada di PAUD Desa Banjartanggul. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan observasional. Desain penelitian menggunakan desain One grup pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di PAUD Desa Banjartanggul.Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 18 anak. Perhitungan jumlah sampel berdasarkan rumus Isacc dan Michael sebanyak 18 anak dengan menggunakan metode Jumlah Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang diinginkan peneliti. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian yaitu anak dengan terampil sebanyak 16,7%, anak yang cukup terampil sebanyak 72,2%, sedangkan anak belum terampil sebanyak 11,1% menunjukkan  data  = 0,000 < = 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan antar bermain origami terhadap perubahan perkembangan motorik halus. Dengan demikian guru diharapkan meningkatkan pengetahuan dalam memberikan stimulus tumbuh kembang yang baik pada anak menggunakan kegiatan bermain origami sebagai media untuk menstimulus kemampuan motorik halus anak usia dini serta pentingnya menempatkan anak dalam lingkungan yang kondusif yang mendukung perkembangan anak yang optimal misalnya dirawat oleh orang tua dan sebaiknya diikutkan dalam sekolah PAUD.

References

Dehghan, L, et al. 2017. The Relationship Between Fine Motor Skills and Sicial Development and Maturation. International Journal of Medical Sciences, Tehran, Iran. Vol. 15 No. 4. Di (online) https://doi.org/10.29252/NRIP.IRJ.15.4.407.
Gamayanti I.L dkk (2014). Kesepakatan hasil antara kuesioner pra skrining perkembangan, parent’s evalution of developmental status, dan tes Denver-II untuk skrining perkembangan balita. Sari Pediatri, 16(14)
Kemenkes RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang anak. kemenkes RI: Jakarta.
Khadijah, Pendidikan Prasekolah, (Medan : perdana Publising, 2016)
Kusumastuti, (2016). Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui kegiatan Origami Pada Anak Kelompok A Rodhotul Arfal Al-ikhlas Semarang Barat. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang . http://lib.unnes.ac.id/22798/1/1601911005.pdf.
Nurlaili,“OptimalisasiPengembanganMotorikHalusAnakUsiaDini”JurnalRaudhahVol.05, No.02(Juli-Desember2017)
Qurrotul Aeni, (2016). Pengaruh Kegiatan Origami Terhadap Keterampilan Motorik Halus Pada Anak Kelompok B. Jurnal PAUD Teratai. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016
Widati, A. (2012). Pengaruh Terapi Bermain: Origami Terhadap perkembangan Motorik Halus dan Kognitif Anak Usia Prasekolah (4-5) Tahun. Journal of nercommunity (Vol 3 no 6). Gresik: Universitas Gresik. Di (Online) http://lppmunigresblogfiles.wordpress.com/2013/09/jurnalkeperawatansamakovernya.pdf .
Widayati, Sri. dkk. 2014. Panduan Dasar Melipat Kertas. Yogyakarta : Gava Media.
Published
2023-04-01