HUBUNGAN KELEMBABAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI DESA MAYANGAN KABUPATEN JOMBANG

  • Marxis Udaya STIKES Insan Cendekia Medika
  • Ucik Indrawati STIKES Insan Cendekia Medika

Abstract

Penyakit  tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis paru. Kuman ini dapat berkembangbiak dengan cepat pada kelembaban diatas rata – rata kelembaban normal yaitu kelembaban diatas 70%. Kuman tuberkulosis paru dapat bertahan hidup berhari – hari sampai berbulan – bulan pada daerah yang lembab dan dapat mati bila terkena sinar matahari langsung. Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional dan dikaji hubungan kelembaban rumah pagi, siang dan malam dengan kejadian Tb paru. Penelitian ini dilakukan di desa mayangan dengan menggunakan alat yang disebut termo- hygrometer kemudian data dianalisa menggunakan  rumus T-test  dengan kemaknaan α = < 0,05.Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kelembaban pagi,positif tb 0,339, negatif tb 0,34.  siang hari positif tb 0,465 negatif tb 0,465. menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan, sedangkan pada kelembaban malam hari positif tb 0,002, negatif tb 0,002  menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Sedangkan kelmbapan umum positif Tb 0,376 negatif Tb 0,376 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bila dijelaskan secara terperinci pada saat pagi dan siang tidak ada hubungan sedangkan pada malam hari terdapat hubungan, dan bila dilihat dari kesimpulan secara umum yaitu tidak ada hubungan antara kelembaban rumah umum dengan kejadian Tb paru. Berarti di desa mayangan kelembaban bukanlah faktor yang dominan yang menyebabkan terjadinya Tb paru. Kata Kunci : Kelembaban, Rumah, Tb Paru.

References

Atmosukarto, 2000; Gould dan Brooker, 2003.

Depkes RI, 2002; Notoatmodjo, 2003; Girsang, 1999; Salvato dalam Lubis, 1989; Supraptini, 1999; Prihardi, 2002

WHO. 2009. Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia Report, 2008. WHO-SEARO, New Delhi.

Published
2018-06-29