Pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19

  • Elysabeth Christina Maranatha Samosir Universitas Prima Indonesia
  • Betty Maria Manalu Universitas Prima Indonesia
  • Elis Anggeria Universitas Prima Indonesia

Abstract

Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik bagi penderitanya, hal ini juga berdampak buruk bagi kesehatan psikologis, dan dapat menimbulkan stres psikososial bagi keluarga pasien. Cara untuk menangani stres psikososial yaitu dengan terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19 di RSU Royal Prima Medan. Penelitian ini menggunakan quasi-experiment melalui pendekatan one group pre-test dan post-test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang keluarga pasien COVID-19.Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling, dan sampel yang didapat sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data univariat dalam tabel distribusi frekuensi. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif keluarga pasien mayoritas mengalami stres berat sebanyak 50% dan setelah dilakukannya pemberian terapi terjadi peningkatan stres dari 50% menjadi 83%. Perbedaan sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian terapi relaksasi otot progresif didapatkan nilai p-value = 0,003, maka Ho ditolak. Kesimpulan didapatkan ada perbedaan stres psikososial keluarga pasien COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot progresif. Hasil menunjukkan tidak ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19 karena terjadi peningkatan stres. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaharui stres psikososial pasien.

Author Biographies

Elysabeth Christina Maranatha Samosir, Universitas Prima Indonesia
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Betty Maria Manalu, Universitas Prima Indonesia
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Elis Anggeria, Universitas Prima Indonesia
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

References

Ariyanto, E. A. (2015). Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat stress pada remaja di Lapas Anak Blitar. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 4(1).

Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi COVID-19. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(1), 1-4.

Handayani, R. T., Kuntari, S., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2020). Faktor penyebab stres pada tenaga kesehatan dan masyarakat saat pandemi COVID-19. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 353-360.

Ilpaj, S. M., & Nurwati, N. (2020). Analisis pengaruh tingkat kematian akibat COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat di Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(1), 16-28.

Maulida, H., Jatimi, A., Heru, M. J. A., Munir, Z., & Rahman, H. F. (2020). Depresi pada komunitas dalam menghadapi pandemi COVID-19: A systematic review. Jurnal Sains dan Kesehatan, 2(4), 519-524.

Mawardika, T., Aniroh, U., & Lestari, P. (2020). Penerapan relaksasi otot progresif terhadap penurunan kecemasan ibu post partum. Jurnal Keperawatan, 12(2), 277-286.

Misgiyanto & Susilawati, D. (2014). Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks paliatif. Jurnal Keperawatan, Vol. 5, Nomor 1, Januari 2014: 01- 15.

Musradinur, M. (2016). Stres dan Cara Mengatasinya dalam Perspektif Psikologi. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183-200.

Mutawalli, L., Setiawan, S., & Saimi, S. (2020). Terapi relaksasi otot progresif sebagai alternatif mengatasi stress dimasa pandemi COVID-19 di Kabupaten Lombok Tengah. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 4(3).

Novianty, L., Suryani, S., & Sriati, A. (2015). Analisis dukungan psikososial yang dibutuhkan keluarga dengan anak yang mengalami kekerasan seksual. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(3).

Nuraeni, A. N., & Mirwanti, R. (2017). Hubungan cemas dan depresi pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK). MEDISAINS, 15(1), 10-16.

Nurjanah, S. (2020). Gangguan mental emosional pada klien pandemi COVID 19 di Rumah Karantina. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 329-334.

Rosyanti, L., & Hadi, I. (2020). Dampak psikologis dalam memberikan perawatan dan layanan kesehatan pasien COVID-19 pada tenaga profesional kesehatan. Health Information: Jurnal Penelitian, 12(1), 107-130.

Setyoadi, K. (2011). Terapi modalitas keperawatan pada klien psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika, 145.

Widyatuti, W. (2008). Terapi komplementer dalam keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-57.

Wulandari, N., Wihastuti, T. A., & Supriati, L. (2015). Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan ansietas dan peningkatan kualitas tidur pasien neurosa di wilayah kerja Puskesmas Kepanjen Kidul Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(2), 154-163.

Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan pemberlakuan lock down sebagai antisipasi penyebaran corona virus COVID-19. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 227-238.

Zalmi, S.D . Dewi Y.I & Jumaini, J. Faktor-faktor yang mempengaharui stres keluarga dalam merawat penderita kanker serviks. Jurnal Ners Indonesia, 10 (2), 145-157.

Zhuo, Zhang D, Wang W, Li X, Yang B, Song J, et al. A novel coronavirus from patients with pneumonia in China, 2019. N Engl J Med. 2020, 382:727-33

Published
2021-06-05