Text
Prosiding Seminar Nasional Kimia (Keberlanjutan Riset Kimia Berbasis Tropical Studies dan Aplikasinya Guna Mendukung Pembangunan Ibukota Negara Baru )
Minyak goreng digunakan masyarakat luas sebagai media menggoreng bahan makanan. Pemanasan yang dilakukan saat menggoreng menyebabkan menurunnya kualitas minyak karena terjadinya reaksi oksidasi. Asam lemak teroksidasi dan senyawa peroksida yang dihasilkan membahayakan kesehatan tubuh. Laju oksidasi minyak dapat dihambat dengan menambahkan antioksidan pada minyak. Tanaman kokang (L. amoena (Hassk) Leenh.) merupakan tumbuhan liar dari Kutai Barat, Kalimantan Timur merupakan tanaman yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Pemanfaatan daun kokang sebagai antioksidan diharapkan dapat menghambat oksidasi pada minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan daun kokang pada minyak goreng saat dilakukan pemanasan. Bilangan peroksida digunakan sebagai indikator tingkat oksidasi yang terjadi pada minyak. Pengukuran bilangan peroksida dilakukan dengan cara titrasi iodometri menggunakan larutan tiosulfat sebagai penitrasi. Analisis bilangan peroksida dilakukan pada tiga sampel, yaitu pada minyak goreng sebelum dilakukan pemanasan, minyak goreng setelah pemanasan, dan minyak goreng setelah pemanasan yang telah dicampur daun kokang kering. Pemanasan dilakukan selama 1 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bilangan peroksida minyak goreng yang dicampur daun kokang lebih rendah dibandingkan dengan bilangan peroksida tanpa dicampur dengan daun kokang. Penelitian ini mengindikasikan bahwa daun kokang dapat digunakan sebagai antioksidan
This is an open-access article under the CC–BY-SA license.
Nurlaili
Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia FKIP UNMUL
2
untuk menghambat proses oksidasi pada minyak goreng.
Kata kunci: antioksidan, daun kokang, Lepisanthes amoena (Hassk) Leenh.), titrasi iodometri
Tidak tersedia versi lain