CD-ROM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “J” DENGAN MASALAH NYERI PADA KASUS rnBENIGNA PROSTAT HYPERPLASIArn(Laporan Kasus Di Ruang Mawar RSUD Jombang)
Benigna prostat hyperplasia (BPH) sampai sekarang masih menjadi penyakit sistem perkemihan urutan rnkedua di Indonesia setelah ISK. Penyakit tersebut sering dijumpai pada pria diatas 60 tahun. Penyakit BPH rnini merupakan penyakit yang menyebabkan penekanan pada uretra menembus prostat sehingga berkemih rnmenjadi sulit, mengurangi kekuatan aliran urine, atau menyebabkan urine menetes.rnTujuan dari asuhan kebidanan ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn ”J”dengan masalah rnNyeri pada kasus Benigna Prostat Hyperplasia di ruang Mawar RSUD Jombang.rnMetode yang digunakan dalam melakukan asuhan keperawatan pada Tn ”J”dengan masalah Nyeri pada rnkasus Benigna Prostat Hyperplasia adalah metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Dengan teknik rnpengumpulan data meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi rnkepustakaan.rnHasil Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah Nyeri pada kasus Benigna Prostat Hyperplasia dalam rnpengkajian data dasar ditemukan data subyektif dan data obyektif yang menunjukkan Tn. ”J” nyeri karena rntidak bisa buang air kecil dengan lancar. Rencana asuhan sesuai dengan yang diimplementasikan dalam rnasuhan Keperawatan ini. Evaluasi akhir berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Pada penatalaksanaan rnasuhan Keperawatan ini, terdapat beberapa kesenjangan dengan teori yang ada, namun kesenjangan ini tidak rnmenimbulkan masalah pada klien.rnKesimpulan dari Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah Nyeri pada kasus Benigna Prostat rnHyperplasia yaitu Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri pada saat BAK karena tidak bisa buang air kecil rndengan lancar, diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis. Rencana asuhan rndiagnosa keperawatan kaji nyeri secara komperehensif (lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas, rnfaktor pencetus). Observasi TTV: TD, Nadi, Suhu, RR dan tanda non verbal. Gunakan strategi PQRST untuk rnmengkaji riwayat dan respon terhadap nyerit. Implementasi pada pasien mengkaji nyeri secara rnkomperehensif menggunakan PQRST, Evaluasi K/U lemah, Skala: 6 (0-10) Berulang-ulang atau hilang rntimbul TTV TD 120/80 mmHg, N 88 x/mnt, S 36,5 ºC, RR 24 x/mnt, Klien tampak tenang, dapat istirahat rndengan optimal, nyeri berkurang.rnKata kunci: Asuhan keperawatan, nyeri, Benigna Prostat Hyperplasia
Tidak tersedia versi lain