CD-ROM
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA YANG MEMILIKI ANGGOTA GANGGUAN JIWArn(Studi di RW 05 Kelurahan Pagertanjung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang)
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA YANG MEMILIKI ANGGOTA GANGGUAN JIWArn(Studi di RW 05 Kelurahan Pagertanjung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang)rnrnMega Kartika Dewi Purwihianti*, Marxis Udaya**, Iva Milia Hani Rahmawati***rnrnABSTRAKrnrnPenderita gangguan jiwa sering mendapatkan stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat disekitarnya dibandingkan individu yang menderita penyakit medis lainnya. Tidak hanya menimbulkan konsekuensi negatif terhadap penderitanya tetapi juga bagi anggota keluarga. Stigma yang berada pada masyarakat akan mempengaruhi tingkat harga diri keluarga dari penderita gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam terkait stigma masyarakat terhadap keluarga yang memiliki anggota gangguan jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis fenomenologi dengan pendekatan interpretatif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik, wawancara mendalam (In-dept Interview) dan dokumaentasi. Besar sampel pada penelitian kualitatif ini tidak di tentukan, atau telah tercapai kejenuhan (saturated). sampling ini menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Tematic Analisis dari Braun dan Clarke (2013). Hasil penelitian ini menemukan bentuk-bentuk stigma yang ditunjukan oleh masyarakat berdasarkan enam tema pokok, masing-masing dengan sub-sub tema mereka sendiri 1. Tertanamnya sikap (effektif) yang negatif, 2. Dinamika perasaan, 3. Tidak adekuatnya toleransi, 4. Ambiguitas respon, 5. Antara peduli dan tidak peduli, 6. Tidakberfungsinya masyarakat secara sosial. Stigma memanifestasikan paling sering dalam bentuk penolakan, pengucilan, pengganggu, suatu hal yang memalukan dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam penelitian ini ditemukan bahwa stigma lebih di cenderungkan kepada penderita gangguan jiwa langsung. masih banyak orang yang menanggapi penderita gangguan jiwa dengan perasaan takut, jijik, aib, memalukan, tidak dapat disembuhkan, dan menganggap mereka berbahaya. sehingga mereka dikucilkan dari pergaulan di lingkungan. Penelitian ini juga masih menghasilkan stigma terhadap keluarga penderita yang ditunjukkan dengan perlakuan menjauhi keluarga karena kondisi dari anggota keluarga tersebut dan dijadikan sebagai bahan gunjingan.rnrnKata Kunci : Stigma, Masyarakat, Gangguan jiwa.rn
Tidak tersedia versi lain