CD-ROM
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DALAM PERAWATAN DIRIrn(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang)
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DALAM PERAWATAN DIRIrn(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang)rnrnAnik Rahmawati* Marxis Udaya** Iva Milia Hani Rahmawati***rnrnABSTRAKrnrnGangguan jiwa ditandai dengan ketidakmampuan menilai realita, dimana penderita sering mendengar suara bisikan, berperilaku aneh, dan mempunyai kepercayaan yang salah yang tidak dapat dikoreksi. Akibatnya, mereka akan mengalami kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan seperti kemampuan merawat diri, yang bisa menyulitkan kehidupan pribadi, dan orang tua. Orang tua sudah selayaknya memberikan pendidikan secara non formal yang akan mempengaruhi kemandirian penderita gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan kemandirian penderita gangguan jiwa dalam perawatan diri di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Jombang. Rancangan penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Longitudinal(time series), Dengan sampel sejumlah 31 responden dan teknik pengambilan sampel secara Cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data yang telah terkumpul diolah dengan uji statistic Spearman-Rho dengan kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 31 responden, sebagian besar responden berpendidikan SD 16 (51,6%), dan sebagian besar dari penderita gangguan jiwa mengalami kemandirian ketergantungantungan sedang dalam perawatan diri 15 orang (48,4%), berdasarkan hasil uji statistic Spearman-Rho didapatkan hasil p-value = 0.006 (
Tidak tersedia versi lain