CD-ROM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DENGAN MASALAHKETIDAKEFEKTIFAN rnBERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG rnCEMPAKA RSUD JOMBANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DENGAN MASALAHKETIDAKEFEKTIFAN rnBERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG rnCEMPAKA RSUD JOMBANG rnrnCicik Uzi Asiyah * Ruliati ** Nita Arisanti Y.rnrnPenyakit Paru Obstruktif Kronis adalah sejenis penyakit paru obstruktif yang terjadi saat terdapat aliran udara yang buruk yang tak dapat diperbaiki secara menyeluruh dan kronis serta terjadi ketidak mampuan untuk menghembuskan napas secara penuh (memerangkap udara). Tujuan dari Asuhan Keperawatan adalah memberikan Asuhan Keperawatan secara tepat pada Tn “G” dan Tn “M” yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di ruang Cempaka RSUD Jombang, menggunakan pendekatan manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan mutu pelayanan yang ditetapkan. Metode yang digunakan dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn “G” dan Tn ”M” yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil Asuhan Keperawatan pada Tn ’’G’’ dan Tn ”M” yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, dalam pengkajian data dasar tanggal 03 Maret 2016 ditemukan data subyektif dan data obyektif yang menunjukan adanya keluhan sesak nafas. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, Tn ’’G’’ menunjukkan sesak nafas berkurang. Sedangkan Tn “M” menunjukkan perubahan keadaan yang lebih baik, sesak nafas berkurang, dan keadaan membaik. Kesimpulan dari Asuhan Keperawatan pada Tn ’’G’’ dan Tn ”M” yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu terjadi perbedaan perkembangan, hal ini dapat dilihat dari segi usia. Tn ’’G’’ berusia 75 tahun dan Tn ”M” berusia 70 tahun. Orang dengan usia muda lebih mampu menyerap informasi dan pengetahuan lebih cepat dari pada orang dengan usia lebih muda. rnrnKata Kunci : kronis, ketidakefektifan, Keperawatan rn
Tidak tersedia versi lain