CD-ROM
PENGARUH TERAPI OKUPASI TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN MAKAN DAN MINUM PADA ANAK RETARDASI rnMENTAL SEDANG
PENGARUH TERAPI OKUPASI TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN MAKAN DAN MINUM PADA ANAK RETARDASI MENTAL SEDANGrn(Di PK Pendidikan Khusus Negeri Seduri Mojosari Mojokerto)rnrnAgung Arifianto*, Hindyah Ike **, Sumarsono***rnABSTRACKrnrnAnak retardasi mental juga kurang bisa melakukan kemandirian dalam aktifitas sehari yang meliputi: kebersihan badan, makan dan minum, berpakaian, menolong diri, komunikasi terdiri dari aktivitas verbal dan non verbal, adaptasi lingkungan terdiri dari kegiatan sosialisasi dan modifikasi lingkungan, penggunaan waktu luang terdiri dari kegiatan rekreasi, bermain dan kebiasaan istirahat, keterampilan sederhana. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh terapi okupasi terhadap tingkat kemandirian makan dan minum pada anak retardasi mental di PK (Pendidikan Khusus) Negeri Seduri Mojosari Mojokerto. Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional. Populasinya Semua anak retardasi mental di PK (Pendidikan Khusus) Negeri Seduri Mojosari Mojokerto yang berjumlah 45 orang. Tehnik sampling menggunakan simple random sampling dengan sampelnya sejumlah 40 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada variabel independen menggunakan SOP dan variabel dependen menggunakan lembar obsrevasi. Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan wilcoxon, = 0,05. Hasil penelitian setengahnya tingkat kemandirian makan dan minum pada anak retardasi mental sebelum diberi terapi okupasi adalah lemah sejumlah 20 responden (50%), sebagian besar tingkat kemandirian makan dan minum pada anak retardasi mental sesudah diberi terapi okupasi adalah sedang sejumlah 25 responden (62,5%). Uji wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,000 < (0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah ada pengaruh terapi okupasi terhadap tingkat kemandirian makan dan minum pada anak retardasi mental di PK (Pendidikan Khusus) Negeri Seduri Mojosari Mojokerto. Diharapkan hasil penelitian dapat mempertimbangkan untuk menerapkan pemberian terapi okupasi untuk meningkatkan kemandirian makan dan minum pada anak retardasi mental sedang.rnKata Kunci : terapi okupasi, makan dan minum, retardasi mental rn
Tidak tersedia versi lain