CD-ROM
HUBUNGAN KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASANrnDI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESIFrnPADA ANAK USIA 7-8 TAHUN
HUBUNGAN KEBIASAAN MENONTON TAYANGAN KEKERASANrnDI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESIFrnPADA ANAK USIA 7-8 TAHUNrn(Studi di SD Negeri Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo)rnrnIqbal Lathuf Patria* Asrina Pitayanti ** Ucik Indrawati***rnrnABSTRAKrnrnMasalah datang karena televisi tidak hanya menyalurkan program hiburan maupun menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk anak, tetapi juga menyalurkan berbagai program lain yang beberapa diantaranya belum pantas ditonton oleh anak. Misalnya adalah film maupun sinetron yang memuat adegan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuihubungan kebiasaan menonton tayangan kekerasan di televisi dengan perilaku agresif pada anak usia 7-8 tahun di SD Negeri Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional. Populasinya semua orang tua siswa kelas 1 di SD Negeri Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo yang berjumlah 30 orang. Tehnik sampling menggunakan simple Random Sampling dengan sampelnya sejumlah 28 orang. Variabel independent pada penelitian ini adalah kebiasaan menonton tayangan kekerasan di televise dan variabel dependent adalah perilaku agresif pada anak usia 7-8 tahun. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan rank spearman. Hasil penelitian sebagian besar (78,6%) responden kebiasaan menonton tayangan kekerasan di televisi adalah sangat rendah sejumlah 22 orang, dan hampir setengahnya (46,4%) responden memiliki perilaku agresif sangat rendah sejumlah 13 orang. Uji rank spearman menunjukkan bahwa nilai signifikansi = 0,000
Tidak tersedia versi lain