CD-ROM
ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA YANG MENGALAMI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DENGAN DEFISIENSI rnPENGETAHUAN MERAWAT BALITA DENGAN ISPArn DI DESA BADANG NGORO JOMBANG
ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA YANG MENGALAMI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DENGAN DEFISIENSI rnPENGETAHUAN MERAWAT BALITA DENGAN ISPArn DI DESA BADANG NGORO JOMBANGrn rnAgus Edy Susanto*Ruliati**Nita Arisanti Y.***rnrnABSTRAKrnrnInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, sebagian besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Tingginya angka kejadian ISPA pada bayi di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh pengetahuan ibu yang kurang tentang ISPA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan kemampuan keluarga merawat balita dengan ISPA di desa Badang, Ngoro, Jombang. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang mengalami ISPA terutama anak usia di bawah lima tahun dengan masalah defisiensi pengetahuan di desa Badang, Ngoro, Jombang. Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Simpulan dari asuhan keperawatan keluarga ini di dapatkan 2 keluarga sudah mampu memahami tentang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), tanda dan gejala, serta penyebab ISPA. Saran untuk keluarga diharapkan pengetahuan keluarga 1 dan keluarga 2 dapat bertambah tentang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) serta mampu untuk merawat keluarga yang sakit terutama pada anak usia di bawah lima tahun dan mampu memodifikasi lingkungan yang bersih untuk mengurangi faktor resiko penyebab ISPA, serta dapat membantu proses asuhan keperawatan keluarga dengan masalah defisiensi pengetahuan merawat balita dengan ISPA. Berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan selama empat kali kunjuan disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pengetahuan pada keluarga Tn. F, dimana pada kunjungan keempat masalah yang dihadapi sudah teratasi, namun pada keluarga Tn. B walaupun ada peningkatan, tetapi pada evaluasi akhir diperoleh hasil bahwa masalah sebagian teratasi karena faktor sosial ekonomi yang kurang. Jadi asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga Tn. F lebih efektif dibandingkan dengan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga Tn. B.rnrnKata kunci : Asuhan Keperawatan Kelurga, ISPA, Pengetahuanrn
Tidak tersedia versi lain