Text
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS POST SECTIO CAESAREA DENGAN MASALAH HAMBATAN MOBILITAS FISIK DI RUANG NIFAS DELIMA RSUD BANGIL
ABSTRAK
Hambatan mobilitas fisik pada klien post sectio caesarea berisiko kematian 25 kali lebih
besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibanding persalinan pervaginam. Dalam
membantu jalannya penyembuhan ibu post sectio caesarea disarankan untuk melakukan
mobilisasi dini. Tujuan studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien
dengan kasus post sectio caesarea dengan masalah hambatan mobilitas fisik. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek pada studi kasus
ini adalah 2 klien yang mengalami post sectio caesarea dengan masalah hambatan mobilitas
fisik di ruang nifas delima RSUD Bangil dengan 3 kali kunjungan. Dengan teknik
pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.
Dari hasil studi kasus pada tahap pengkajian diketahui bahwa responden 1 merasa takut
untuk bergerak karena sakit pada sayatan post sectio caesarea, klien mempunyai riwayat
sectio caesarea pada waktu persalinan anak pertama.sedangkan pada responden 2 mengeluh
sakit pada perut post sectio caesarea ketika digunakan untuk bergerak, klien baru pertama
melakukan persalinan melalui sectio caesarea. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan
adalah hambatan mobilitas fisik. Intervensi dan implementasi yang digunakan untuk
responden 1 dan responden 2 adalah NOC mobility level dan self care: ADLs dan NIC
mobility level monitoring dan self care ADLs monitoring. Kesimpulan dari asuhan
keperawatan pada responden 1 dan responden 2 yang mengalami post sectio caesarea
dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik yaitu masalah yang dialami klien
teratasi sebagian.
Kata Kunci : asuhan keperawatan, sectio caesarea , hambatan mobilitas fisik
Tidak tersedia versi lain