CD-ROM
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN CVA DI RUANG ICU RSUD PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
Cerebro Vascular Anccidant (CVA) merupakan gangguan saraf menetap disebabkan oleh
kerusakan pembuluh darah otak, serangan itu berlangsung selama 15-20 menit (Herman,
2013).Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan komunikasi terapiutik perawat dengan
tingkat kecemasan keluarga pasien Cerebro Vascular Anccidant (CVA) di ruang ICU RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Desain penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi
adalah seluruh keluarga pasien CVA di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Padangan
Kabupaten Bojonegoro pada bulan April tahun 2018 sebanyak 31 orang. Teknik samplingnya
adalah simple random sampling. Jumlah sampel 28 responden sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi. Variabel independen adalah hubungan komunikasi terapiutik perawat dengan tingkat
kecemasan keluarga pasien Cerebro Vascular Anccidant (CVA) di ruang ICU RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro, ditabulasi dan dianalisa dengan spearman’s rho dengan α (0.05).
Hasil analisa uji statistik spearman’s rho menunjukkan bahwa nilai ρ < 0,05 yaitu sebesar
0,000 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan komunikasi terapiutik
perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien Cerebro Vascular Anccidant (CVA) di
ruang ICU RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Adanya hubungan komunikasi terapiutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga
pasien Cerebro Vascular Anccidant (CVA) dipengaruhi oleh peran petugas dan koperatif dari
keluarga dalam menerima informasi dan mengikuti interuksai dari petugas sehinngga keluarga
mampu meminimalkan kecemasan pada diri sendiri dan keluarga.
Kata kunci : Komunikasi terapiutik, Perawat, Kecemasan, CVA.
Tidak tersedia versi lain