CD-ROM
Asuhan Pada Klien Yang Mengalami DBD Derajat 2 Dengan Masalah Hipertermi Diruang Anak Andromeda 2 RS. Soemitro Surabaya.
Penyakit demam berdarah dengue bisa di temukan diseluruh dunia terutama di negara tropik dan subtropik baik secara endemik maupun epidemik yang berkaitan dengan datangnya musim penghujan.Terutama di Indonesia penyakitinimasihmerupakanmasalahutamakesehatanmasyarakat.Dimanapenyakitmenularinimenjadisalahsatupenyakit yang angkakejadiannyaterusmeningkatsetiaptahunnya. DBD disebabkanolehvirus dengueyang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk AedesAegypti, kemudian terjadi demam.Demam yang terjadiakibatpenyakitinibersifatmendadakdanberlangsungselama 5 – 7 hari.Biasanyaterlihatlesu, nafsumakanmenurun, sakitkepala, nyeripadadaerah bola mata, punggungdanpersendian.Penyakit demam berdarah dengue salah satu penyakitmenular yang di pengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat. Penyakit ini termasuk kedalam sepuluh penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak – anak di delapan negara tropis di Asia. Tujuaanya Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami DBD derajat 2 dengan masalah hipertermi di ruang anak Andromeda 2 RS. Soemitro Surabaya. Desain yang digunakan dalam studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplor masalah asuhan keperawatan pada anakyang mengalamidemam berdarah denguederajat 2 dengan masalah hipertermi di Ruang Anak Andromeda 2 RS. Soemitro Surabaya. Hasil dari studi kasus ini hipertermi di dapatkan ibu klien mengatakan badan panas dan suhu tubuh naik turun. Menurut penulis demam yang di rasakan kedua klien dikarenakan sudah terinfeksi virus dengue untuk kedua kalinya. Secara teoritis hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh diatas normal 36,5˚ C – 37,5˚ C (Nanda ,2012). Ketika klien mulai merasa tidak nyaman,aliran darah cepat, terjadi kekurangan cairan sehingga menyebabkan kulit terasa hangat dan membrane mukosa kering. Kesimpulannya Pengkajian yang didapat pada An. M pada tanggal 3 Juni 2017 dan An. R pada tanggal 4 Juni 2017 secara subjektif ibu klien mengatakan badan klien panas, dan panasnya naik turun. Akhirnya keluarga klien membawa klien ke rumah sakit. Dengan keluhan pada An. M badan panas dengan suhu tubuh 39˚C dan pada An R badan panas dengan suhu tubuh 39˚C.Berdasarkan diagnosa keperawatan padakeluarga 1 dan keluarga 2 didapatkan diagnosa ketidakmampuan koping keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Karena keluarga tampak tidak begitu memperhatikan kesehatan klien. Saran nya Hasil laporan Kasus dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah dengue derajat 2 dengan masalah Hipertermi.
Kata Kunci : DBD, Hipertermi, Keperawatan
Tidak tersedia versi lain