Text
zona hambat ekstrak temulawak (curcuma xanthorriza) pada pertumbuhan jamur candida albicans secara in vitro
ZONA HAMBAT EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans
SECARA IN VITRO
(Studi di Stikes Insan Cendekia Medika Jombang)
ABSTRAK
*Dwi Putri Novita Sari
**awalludin susanto S.Pd.,Mkes
**Ita ni’matuz zuhroh SST.,MKes
Pendahuluan: Candidaalbicans umumnya ditemukan di rongga mulut, saluran pencernaan, saluran reproduksi dan kulit. Yang dapat bersifat patogen apabila jumlahnya tidak terkontrol dan menyebabkan infeksi yang disebut Candidiasis. Masyarakat sering menggunakan temulawak sebagai bahan alami obat tradisionalTujuan: penelitian untukmengidentifikasi ada atau tidak zona hambat ekstrak temuawak (Curcumaxanthorrhiza) terhadap pertumbuhan Candida albicans.
Metode: Penelitian ini dalam bentuk pra eksperimental, dengan pendekatan observasi laboratorium, tanpa menggunakan kontrol atau pembanding. Penelitian zona hambat antifungi menggunakan metode Disc diffusion (tes Kirby-bauer) dengan kultur swab serta pengolahan data secara codding dan tabulating.
Hasil: penelitian zona hambat ekstrak temulawak (Curcumaxanthorrhiza) terhadap pertumbuhan candida albicans secara in vitro ini didapatkan sampel cakram 1, sampel cakram 2, dan sampel cakram 3 dengan masing-masing konsentrasi ekstrak etanol temulawak (Curcuma xanthorriza) 100% masih tumbuh koloni Candida albicans di sekitar kertas cakram.
Kesimpulan: Disimpulkan bahwa pada ekstrak etanol rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza) konsentrasi 100% metode maserasi tidak mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Dan disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan pelarut dan metode yang berbeda.
Kata Kunci: Zona Hambat, Ekstrak, Candida albicans.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain