Text
asuhan keperawatan klien PPOK dengan ketidakefektifan pola nafas
Pendahuluan PPOK akan berdampak negatif dengan kualitas hidup penderita,termasukmpasien yang berumur >40 tahun akan menyebabkan disabilitas penderitanya. pasien PPOK akan mengalami kelemahan otot inspirasi dan disfungsi otot yang berkontribusi terjadinya sesak nafas. sesak nafas merupakan suatu gejala yang klompleks yang merupakan keluhan utama yang mengakibatkan ketidakefektifan pola nafas pada pasien PPOK. tujuan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien penyakit paru obstruktif kronik ( PPOK ) dengan ketidakefektifan pola nafas di ruang teratai RSUD Bangil pasuruhan. metode penelitian ini menggunakan studi kasus, yang dilakukan pada 2 klien penyakit paru obstruktif kronik ( PPOK ) dengan ketidakefektifan pola nafas. hasil pengkajian pada klien 1 yaitu sesak nafas disertai batuk, hasil pemeriksaan fisikterdapat pernafasan cuping hidung, terpasang O2 nasal kanul 4 lpm, respirasi 30x/menit, penggunaan ototpernafasan, terdapat suara nafas tambahan ronchi. sedangkan pada klien 2 keluhan utama yaitu sesak nafas, pemeriksaan fisik pola nafas dalam dan dangkal, terdapat pernafasan cuping hidung terpasang O2 nasak kanul 4 lpm, serta respirasi: 30x/menit, penggunaan otot bantu pernafasan, terdapat suara nafas tambahan ronchi. kesimpulan berdasarkan evaluasi keperawatan selama 3 hari menunjukan bahwa pada klien 1 sudah membaik ditandai dengan sesak nafas yang sudah membaik yang ditaindai demgan sesak nafas berkurang ,berkurangnya penggunaan otot bantu nafas. saran bagi klien dan keluarga sebaiknya klien menjaga pola hidup sehat dengan berhenti merokok dan rutin berolahraga serta mengikuti anjuran dari dokter.
kata kunci: Non hemoragik, defisit perawatan diri
Tidak tersedia versi lain