Text
Gambaran Daya Hambat Ekstrak Ketumbar (Coriandrum sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans
Antifungi memiliki kemampuan menghambat jamur (fungistaltik) atau membunuh jamur (fungisida). Di indonesia terdapat berbagai macam jenis tanaman herbal. Salah satu pengganti antifungi alami yang digunakan pada penelitian ini yaitu ekstrak ketumbar (Coriandrum sativum L.). Dimana ketumbar bermanfaat sebagai antifungi. Iklim tropis memudahkan pertumbuhan jamur baik patogen maupun non patogen yang secara tidak langsung menimbulkan peningkatan konsumsi antifungi. Penggunaan obat antifungi mahal harganya, serta banyaknya resistensi obat harus ditanggulangi dengan mencari alternatif pilihan yang dapat meminimalisir atau membunuh pertumbuhan jamur salah satunya bersumber dari tanaman yaitu ekstrak ketumbar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak ketumbar terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (ekstrak ketumbar) dan variabel terikat (daya hambat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan populasi ketumbar yang memenuhi kriteria inklusi eksklusi dengan cara maserasi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikrobiologi STIKes ICMe Jombang. Pengolahan data pada penelitian ini editing, tabulating, dan coding. Konsentrasi ekstrak ketumbar yang digunakan 10%, 50%, dan 100%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat ekstrak ketumbar terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans Pada konsentrasi 10% tidak membentuk zona hambat, konsentrasi 50% membentuk zona hambat sebesar 6 mm, pada konsentrasi 100% membentuk zona hambat 7 mm.
Kesimpulan konsentrasi ekstrak ketumbar mengalami perbedaan zona hambat. Dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin tinggi pula zona hambatnya.
Tidak tersedia versi lain