CD-ROM
Stimulasi Terapi Bermain Pada Anak Usia Prasekolah
Pendahuluan: Anak usia prasekolah yang memiliki permasalahan pada perkembangannya cenderung berperilaku norformatif, seperti penakut, agresif, terisolasi dan bergantung kepada orang lain. Masalah perkembangan yang tidak segera diatasi akan berpengaruh pada tahap tumbuh kembang selanjutnya. Anak akan kesulitan dalam berbagai tuntutan kelompok dan mengalami gangguan pembentukan konsep diri. Tujuan: Untuk menganalisis stimulasi terapi bermain pada anak usia prasekolah berdasarkan studi empiris lima tahun terakhir. Desain: Literature review. Sumber data: pencarian artikel melalui database Proquest, EBSCO, Google Scholar dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris antara tahun 2015 sampai 2020. Metode: Strategi pencarian artikel menggunakan PICOS framework dengan keyword yang disesuaikan dengan penulisan. Artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebelum dilakukan review. Hasil: 11 artikel dipilih dan dikategorikan sesuai karakteristik. 10 artikel tentang perkembangan sosial (Agung, 2018; Dewi et al., 2017; Firnawati et al., 2017; Jenkins, 2017; Sari, 2018; Smogorzewska & Szumski, 2018; Wahyuni, 2018; Wirman, 2019; Yauri et al., 2018; Yudiernawati, 2017), dan 1 artiel tentang perkembangan kognitif (Gur & Kocak, 2018). Kesimpulan: Kesimpulan dari literature review tersebut menunjukkan bahwa beberapa jenis stimulasi terapi bermain selama ini yang paling banyak digunakan dalam menstimulasi perkembangan anak dengan persentase paling banyak yaitu hampir seluruhnya sebesar 90% pada perkembangan sosialnya seperti bermain peran, bermain bentengan, PT/SC, bermain konstruktif, assosiatif play, dan bermain puzzle. Sedangkan hanya sebagian kecil dengan persentase 10% pada perkembangan kognitif menggunakan stimulasi TMPT program. Saran: Kepada guru untuk menerapkan stimulasi terapi bermain yang paling efektif sesuai kebutuhan perkembangan anak usia prasekolah.
Kata kunci: Anak usia prasekolah, perkembangan, stimulasi terapi bermain.
Tidak tersedia versi lain