Text
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT ROBEKAN PERINEUM PADA PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO
Pendahuluan :Berat badan bayi dapat meningkatkan risiko terjadinya rupture perineum hal ini disebabkan oleh karena perineum tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan berat badan bayi yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada suatu hubungan berat badan bayi dengan derajat robekan perineum pada primigravida.Metode penelitian :Penelitian ini menggunakan desain retrospektif sampel sebesar 40 orang. dengan teknik sampling non probability jenis total sampling. Variabel bebas adalah berat badan lahir sedangkan variabel terikatnya adalah derajat robekan perineum pada ibu primigravida. Pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi dan uji analisa menggunakan uji kendall’s tau. Hasil penelitian : Didapatkan bahwa lebih dari setengah responden melahirkan dengan berat badan bayi cukup sebanyak 25 responden (62,5%) dan ibu yang mengalami rupture perineum derajat 2 yaitu 19 responden (47,5%). Analisis data dengan ujikorelasi kendall’s tau didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai standar signifikan (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan berat badan lahir dengan derajat rupture perineum pada primigravida. Kesimpulan :Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berat badan lahir menjadi salah satu penyebab terjadinya rupture perineum, karena semakin besar berat badan lahir semakin meningkatkan risiko terjadi rupture perineum. Berdasarkan hasil tersebut, sebaiknya ibu bersalin mengikuti bimbingan bidan, kapan saat mengejan kapan saat menarik nafas, mengatur kecepatan kelahiran bayi dan mencegah terjadinya laserasi.
Kata kunci : Berat Badan Lahir, Derajat Rupture Perineum
Tidak tersedia versi lain