Text
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)(di Puskesmas Tanjungharjo Bojonegoro)
Pendahuluan : Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) menjadi masalah kesehatan global di seluruh dunia. Resiko kematian lebih tinggi pada usia dini. Angka BBLR di Puskesmas Tanjungharjo cenderung meningkat dari tahun 2017 – 2019. Salah satu faktor penyebab terjadinya BBLR adalah status gizi ibu pada saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Tanjungharjo Bojonegoro. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan normal dengan bayi hidup pada bulan Maret – April 2020 sebanyak 96 orang. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling sejumlah 49 responden. Variabel independen adalah IMT ibu hamil, sedangkan variabel dependen adalah kejadian BBLR. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan sumber buku KIA. Untuk menganalisis adanya hubungan digunakan spearman rank dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki IMT normal sebanyak 39 orang (79,6%) dan sebagian besar tidak BBLR sebanyak 38 orang (77,6%). Bayi yang lahir dengan BBLR sebagian besar pada ibu dengan IMT kurang sebanyak 9 orang (90%) sedangkan bayi yang tidak BBLR sebagian besar pada ibu dengan IMT normal sebanyak 37 orang (94,9%). Hasil uji diperoleh nilai p= 0,000, artinya terdapat hubungan antara IMT ibu hamil dengan kejadian BBLR. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara IMT ibu hamil dengan kejadian BBLR. Sehingga disarankan agar petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan lebih efektif mengenai faktor penyebab BBLR.
Kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Kejadian BBLR
Tidak tersedia versi lain