Image of GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS MOJOAGUNG JOMBANG
Penanda Bagikan

Text

GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS MOJOAGUNG JOMBANG

Proses penuaan mempengaruhi perubahan fisik dan mental yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit, dan yang paling sering ditemukan pada lansia adalah penyakit hipertensi. Hipertensi dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu ginjal, dan sebaliknya penyakit ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Komplikasi lansia dengan hipertensi akan berpengaruh pada ginjal, jumlah nefron ginjal akan berkurang karena mengalami kerusakan. Oleh karena itu, fungsi ginjal akan menurun. Deteksi dini dengan pengukuran kadar kreatinin serum merupakan program untuk menurunkan insiden gagal ginjal yang tidak terdiagnosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada lansia penderita hipertensi sehingga dapat digunakan deteksi dini untuk menurunkan adanya resiko penyakit gagal ginjal.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh lansia penderita hipertensi yang mengikuti program prolanis di Puskesmas Mojoagung Jombang yang berjumlah 119 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia penderita hipertensi yang mengikuti program prolanis di Puskesmas Mojoagung Jombang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 25 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Variabelnya adalah kadar kreatinin serum pada lansia penderita hipertensi. Metode yang digunakan adalah Jaffe Reaction. Data diolah menggunakan editing,coding, dan tabulating.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum normal dengan frekuensi 13 responden (52%) dan hampir setengah responden lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum tinggi (abnormal) dengan frekuensi 12 responden (48%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum normal.

Kata kunci : Lansia, Hipertensi, Kadar Kreatinin.

Ketersediaan
#
My Library 612.2 Sul g
10884
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
612.2 Sul g
Penerbit
Jombang : ITSKes ICME Jombang.,
Deskripsi Fisik
xvii+52hlm:ill:25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
600
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Kadar Keratinin, Penderita Hipertensi, Kimia Darah
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS MOJOAGUNG JOMBANG
    Proses penuaan mempengaruhi perubahan fisik dan mental yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit, dan yang paling sering ditemukan pada lansia adalah penyakit hipertensi. Hipertensi dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu ginjal, dan sebaliknya penyakit ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Komplikasi lansia dengan hipertensi akan berpengaruh pada ginjal, jumlah nefron ginjal akan berkurang karena mengalami kerusakan. Oleh karena itu, fungsi ginjal akan menurun. Deteksi dini dengan pengukuran kadar kreatinin serum merupakan program untuk menurunkan insiden gagal ginjal yang tidak terdiagnosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada lansia penderita hipertensi sehingga dapat digunakan deteksi dini untuk menurunkan adanya resiko penyakit gagal ginjal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh lansia penderita hipertensi yang mengikuti program prolanis di Puskesmas Mojoagung Jombang yang berjumlah 119 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia penderita hipertensi yang mengikuti program prolanis di Puskesmas Mojoagung Jombang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 25 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Variabelnya adalah kadar kreatinin serum pada lansia penderita hipertensi. Metode yang digunakan adalah Jaffe Reaction. Data diolah menggunakan editing,coding, dan tabulating. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum normal dengan frekuensi 13 responden (52%) dan hampir setengah responden lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum tinggi (abnormal) dengan frekuensi 12 responden (48%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar lansia penderita hipertensi memiliki kadar kreatinin serum normal. Kata kunci : Lansia, Hipertensi, Kadar Kreatinin.
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar