Text
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN RHEUMATOID ARTRITIS DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA BLITAR
Pendahuluan: Kondisi tubuh seseorang pada usia lanjut akan mengalami
perubahan-perubahan pada semua sistem tubuh, salah satunya sistem
muskuloskeletal yang terjadi pada rheumatoid artritis. Lansia dengan rheumatoid
arthritis membutuhkan perawatan khusus secara personal dengan waktu dan
pengawasan lebih lama. Kurangnya perawatan secara komprehensif yang
diberikan pada lansia dengan rheumatoid arthritis membuat penurunan pada
kondisi penderita bahkan semakin memburuk. Bertujuan untuk mengetahui
asuhan keperawatan pada partiisipan yang mengalami Rheumatoid Artritis di
UPT PSTW Blitar. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah studi
kasus. Partisipan pada penelitian ini yaitu satu lansia yang terdiagnosa rheumatoid
artritis di UPT PSTW Blitar. Jenis dan teknik pengumpulan data berupa studi
dokumentasi. Hasil: berdasarkan studi kasus pengkajian sudah menyeluruh
dilakukan perawat hanya terdapat kekurangan pada pemeriksaan diagnostik pada
lembar pengkajian. Diagnosis keperawatan didapatkan 3 diagnosis yaitu hambatan
mobilitas fisik, defisit perawatan diri dan resiko jatuh, dengan diagnosis prioritas
yaitu hambatan mobilitas fisik. Rencana tindakan keperawatan selama 3 hari
dengan kriteria hasil yaitu klien dapat menopang berat badan, berjalan dengan
langkah yang efektif, berjalan dengan pelan dan kecepatan sedang, berjalan
menaiki dan menuruni tangga tidak terganggu, dan tidak terganggu dalam berjalan
mengelilingi kamar atau rumah. Tindakan yang dilakukan membantu ambulasi
dengan evaluasi masalah teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan membantu
ambulasi. Kesimpulan: asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat sudah
baik namun terdapat kekurangan pada implementasi yang belum dilakukan oleh
perawat yaitu melakukan latihan ROM secara aktif sesuai jadwal, membantu
membuat jadwal latihan ROM, serta berkonsultasi pada ahli terapi fisik mengenai
rencana ambulasi, sesuai kebutuhan. Sehingga penyelesaian masalah belum
tercapai secara maksimal.
kata kunci : Lansia, rheumatoid artritis, hambatan mobilitas fisik
Tidak tersedia versi lain