Text
TINGKAT STRES DENGAN GRATITUDE PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH PUSKESMAS RUBARU SUMENEP
Pendahuluan: Pasien tuberkulosis paru rentan mengalami stres, penyakit ini disebabkan karena berbagai faktor seperti, perasaan takut terhadap pengobatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Data puskesmas Rubaru dalam 3 tahun terahir sebanyak 140 pasien tuberkulosis paru, hampir setengah dari mereka yang mengeluh capek atas pengobatanya, rasa putus asa terhadap penyakitnya Ners Rubaru Sumenep. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat stres dengan gratitude pasien tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Rubaru Sunmenep. Metode: penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi pada penderita tuberkulosis paru berjumlah 50 responden yang diambil dengan probabilitas sampling dan didapatkan sampel sebanyak 44 responden. Variabel pada penelitian ini adalah tingkat stres dan gratitude yang diukur dengan kuesioner. Analisis statistic uji dengan spearman rank. Hasil: hasil penelitian menunjukan dari 44 responden 39 dengan stres normal (88,6%), 2 respondenden stres ringan (4.4%), stres sedang 2 responden (4.0%), dan 1 responden dengan kategori stres sangat parah (2.3%). Tingkat gratitut dari 44 responden didapatkan 26 responden dengan Gratitude tinggi (59%), gratitude sedang 17 responden (38,6%), dan gratitude rendang dengan 1 responden (2.2%) hasil didapatkan r= 0,005 < α = 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan gratitude pasien tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Rubaru Sumenep. Saran: sebaiknya ditekankan pada promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan dengan harapan tidak terjadi putus berobat maupun penularan tuberkulosis paru akibat ketidak tahuan pasien tuberkulosis paru terkait penyakitnya.
Kata kunci: tingkat stres, gratitude, tuberkulosis paru
Tidak tersedia versi lain