Text
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN
Pendahuluan: Stunting merupakan suatu kondisi anak mengalami tubuh lebih pendek dan tidak sesuai dengan usianya. Anak usia 3-5 tahun sangat berisiko mengalami stunting hal tersebut harus mendapat dukungan dari orang tua, baik secara fisik, psikologis dan nuttrisi. Faktor pemicu yang menyebabkan stunting adalah peran orang tua tidak berjalan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan peran orang tua dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor Jombang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah ibu yang memiliki anak stunting dengan usia 3-5 tahun sebanyak 60 responden diambil dengan teknik random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 52 responden. Variabel independent penelitian ini adalah peran orang tua yang diukur menggunakan kuesioner dan variabel dependent penelitian ini adalah kejadian stunting menggunakan lembar observasi dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating. Analisis statistic uji dengan uji rank spearmen. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 responden terdapat peran orang tua dengan kategori baik berjumlah 2 responden (3,8%) dan peran orang tua dengan kategori cukup berjumlah 23 responden (44,2%), sedangkan peran orang tua dengan kategori kurang berjumlah 27 responden dan seluruhnya mengalami kejadian stunting dengan jumlah 52 responden (100%). Hasil uji rank spearmen diperoleh nilai p = 0,03 < α 0,05 artinya H0 ditolak H1 diterima. Kesimpulan: ada hubungan peran orang tua dengan kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun di wilayah Puskesmas Pulo Lor Jombang. Saran: Diharapkan orang tua senantiasa meningkatkan pola pengasuhan yang baik meliputi kebutuhan biomedis, mental, maupun emosional.
Kata kunci : peran orang tua, kejadian stunting
Tidak tersedia versi lain