Text
HUBUNGANPOLAASUHORANGTUADENGANKEJADIAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA
Pendahuluan: Kekurangan energi protein (KEP) sering dijumpai pada anak balita yaitu
kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi, karena masih dalam
taraf perkembangan dan kualitas hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya. Metode:
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.. Populasi penelitian ini seluruh
balita dengan riwayat KEP atau sedang mengalami KEP di Posyandu Jatiblimbing
Kabupaten Bojonegoro sebanyak 37 orang yang diambil menggunakan metode Total
Sampling dan didapatkan sampel sejumlah 35 orang.Variabel independent adalah Pola asuh
orang tua. dan Variabel dependent adalah Kekurangan Energi Protein (KEP) Pengumpulan
data menggunakan lembar kuesioner observasi dilakukan untuk mengetahui kejadian
kekurangan enetrgi protein (KEP) pada balita melalui pengukuran tinggi badan balita dan
pencatatan umur balita berdasarkan KMS balita. Pengolahan data meliputi editing, coding
dan scoring. Analisa data menggunakan spearman rank. Hasil: hasil penelitian bahwa dari
35 responden dengan pola asuh pengabaian, hampir seluruhnya dengan balita mengalami
Kekurangan Energi Protein (KEP) yaitu sejumlah 20 (83,5%). Kemudian dari hasil uji
statistik Rank Spearman’s diperoleh nilai derajat signifikan ρ (0,000) < α (0,05) maka H1
diterima. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan pola asuh orang
tua dengan kejadian Kekurangan Energi Protein (KEP) Pada Balita di Posyandu Jatiblimbing
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2023. Saran. diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan sebagai dasar pembangunan program untuk balita di posyandu setempat
terhadap faktor resiko penyebab KEP.
Kata kunci: Pola asuh , Kekurangan Energi Protein (KEP), Balita.
Tidak tersedia versi lain