Text
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RUANG GATUTKACA RSUD JOMBANG
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) akan berdampak negative dengan kualitas hidup penderita, termasuk pasien yang berumur >40 tahun akan menyebabkan disabilitas penderitanya. Penyakit ini memiliki prognosis yang akan terus memburuk seiring dengan bertambahnya waktu. Salah satu dampak yang akan dirasakan oleh pasien adalah adanya batuk produktif yang terjadi terus menerus. Tujuan penelitian ini yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan masalah keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus, pada 1 klien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menyajikan fakta, kemudian membandingkannya dengan teori yang ada dan kemudian menuangkannya ke dalam opini pembahasan. Hasil pengkajian diperoleh pasien mengeluh batuk sudah 3 hari. Keadaan umum lemah, tekanan darah : 160/90 mmHg, nadi : 90x/menit, respirasi : 30x/menit, suhu : 36,5°C, pemeriksaan pada klien diperoleh bahwa klien tidak dapat melakukan batuk efektif sama sekali sehingga penumpukan secret yang berlebih. Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian terapi nebulizer dan latihan batuk efektif. Implementasi yang diberikan berdasarkan intervensi selama 3x24 jam dan di evaluasi setelah dilakukan implementasi. Kesimpulan dari studi kasus ini pada klien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) diperoleh hasil dalam waktu 3 hari. Diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak dapat teratasi sebagian sesuai indicator yang sudah ditentukan namun kondisi klien sudah memperlihatkan kemajuan.
Kata kunci: asuhan keperawatan, ppok, ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Tidak tersedia versi lain