Text
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MAHASISWA DENGAN KEBIASAAN SARAPAN DAN TIDAK SARAPAN DI PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS ITSKes INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
Zat besi adalah salah satu mineral mikro yang penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dalam menu makanan dapat menyebabkan kurangnya hemoglobin darah. Sarapan penting bagi remaja, karena remaja membutuhkan asupan zat gizi yang lebih besar. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) pada mahasiswa dengan kebiasaan sarapan dan tidak sarapan di Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa/i program studi DIII Teknologi Laboratorium Medis ITSKes ICMe Jombang. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 36 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin pada mahasiswa dengan kebiasaan sarapan dan kebiasaan tidak sarapan. Metode pemeriksaan dengan fotometer (sianmethemoglobin).
Hasil penelitian ini diketahui responden dengan kebiasaan sarapan sebagian kecil memiliki kadar hemoglobin rendah (5,6%), sebagian besar memiliki kadar hemoglobin normal (94,4%), dan tidak ada yang memiliki kadar hemoglobin tinggi. Sedangkan pada kebiasaan tidak sarapan lebih dari setengahnya memiliki kadar hemoglobin rendah (66,7%), kurang dari setengahnya memiliki kadar hemoglobin normal (33,3%) dan tidak ada yang memiliki kadar hemoglobin tinggi. Kesimpulan sebagian besar responden yang memiliki kebiasaan sarapan mempunyai kadar hemoglobin normal (94,4%) dan responden dengan kebiasaan tidak sarapan lebih dari setengahnya (66,7%) memiliki kadar hemoglobin rendah. Saran bagi responden rutin sarapan pagi karena dapat mencegah anemia.
Tidak tersedia versi lain