Text
Gambaran Kadar Mikro Hematokrit pada Mahasiswi Menstruasi di Program Studi DIII TLM Institut Teknologi Sains dan Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
Remaja putri dan wanita usia produktif memiliki resiko sepuluh kali lipat lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini bisa terjadi karena secara fisiologis remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya yang menyebabkan remaja putri seringkali mengalami defisiensi zat besi (Fe) sebanyak 5% sampai dengan 10%, sehingga akan berdampak pada resiko terjadinya anemia. Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh sehingga terjadi penurunan jumlah masa eritrosit yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hematokrit pada mahasiswi menstruasi menggunakan metode mikro hematokrit. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi penelitian ini yaitu mahasiswi prodi DIII TLM ITSKes ICMe Jombang dengan sampel penelitian mahasiswi menstruasi prodi DIII TLM ITSKes ICMe Jombang. Menggunakan teknik sampling purposive sampling, dengan instrumen penelitian kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing, coding, dan tabulating dengan analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini didapatkan sebagian kecil responden (40%) memiliki kadar hematokrit rendah dengan rata-rata 34,375% dan sebagian besar responden (60%) memiliki kadar hematokrit dalam rentang normal dengan rata-rata 39,417%. Kesimpulan sebagian kecil responden mengalami anemia yang ditandai dengan memiliki kadar hematokrit rendah. Remaja putri dan wanita produktif sebaiknya rutin mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) khususnya saat menstruasi untuk mencukupi kebutuhan zat besi tubuh.
Kata kunci : Menstruasi, Hematokrit, Anemia
Tidak tersedia versi lain