Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Login Pemustaka
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI (Di SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto)
Penanda Bagikan

Text

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI (Di SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto)

Rohmanisa’ Ary Aprilana - Nama Orang;

Pendahuluan: Premenstrual syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang sering dialami oleh remaja putri sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik memiliki potensi untuk meningkatkan kadar endorfin yang berkontribusi dalam mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri. Metode: penelitian ini analitik kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 10 SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto sebanyak 93 orang, dengan sampel 75 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen aktivitas fisik dan variabel dependen premenstrual syndrome (PMS), diolah menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan analisis menggunakan uji rank spearman dengan alpha 0,05. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat aktivitas fisik ringan (62,7%) dan tingkat premenstrual syndrome kategori sedang (52,0%). Uji statistik rank spearman diperoleh nilai p=0,001 < α=0,05, maka H1 diterima. Kesimpulan: Ada hubungan aktivitas fisik dengan premenstrual syndrome pada remaja putri. Remaja putri disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik secara rutin dengan intensitas sedang hingga berat guna membantu mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS). Kata kunci: aktivitas fisik, PMS, remaja putri


Ketersediaan
#
My Library 612.66 Apr h
11371
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
612.66 Apr h
Penerbit
Jombang : ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang., 2025
Deskripsi Fisik
xvii + 95 h.,ill ind., 27 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
612
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Remaja Putri
PMS
Aktivitas Fisik
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI (Di SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto)
    Pendahuluan: Premenstrual syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang sering dialami oleh remaja putri sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik memiliki potensi untuk meningkatkan kadar endorfin yang berkontribusi dalam mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri. Metode: penelitian ini analitik kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 10 SMK Bhakti Indonesia Medika Kota Mojokerto sebanyak 93 orang, dengan sampel 75 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel independen aktivitas fisik dan variabel dependen premenstrual syndrome (PMS), diolah menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan analisis menggunakan uji rank spearman dengan alpha 0,05. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat aktivitas fisik ringan (62,7%) dan tingkat premenstrual syndrome kategori sedang (52,0%). Uji statistik rank spearman diperoleh nilai p=0,001 < α=0,05, maka H1 diterima. Kesimpulan: Ada hubungan aktivitas fisik dengan premenstrual syndrome pada remaja putri. Remaja putri disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik secara rutin dengan intensitas sedang hingga berat guna membantu mengurangi gejala premenstrual syndrome (PMS). Kata kunci: aktivitas fisik, PMS, remaja putri
    Other Resource Link
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pusat Pendidikan Teknologi Sains dan Kesehatan, dengan Moto “ICME THE BEST” ~Intellectuality, Creativity, Morality, Empathy, Trust, Health, Esthethic, Brilliant, Excellency, Spirit dan Totality.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?