Text
HUBUNGAN PERILAKU BERISIKO DENGAN RISIKO KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA REMAJA (Di MAN Kota Surabaya Kelas XI)
Pendahuluan: Diabetes Mellitus tipe 2 pada remaja terjadi karena perilaku berisiko seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Remaja Diabetes Mellitus tipe 2 mengalami gejala poliuria, polidipsia, polifagia dan komplikasi seperti ginjal. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan perilaku berisiko dengan risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 pada remaja di MAN Kota Surabaya kelas XI. Metode: Jenis penelitian kuantitatif desain cross-sectional. Populasi seluruh siswa kelas XI D dan XI F sejumlah 67 responden. Teknik sampel propotional random sampling dan didapatkan sampel 57 responden. Variabel independent perilaku berisiko diukur dengan kuesioner. Variabel dependent risiko kejadian Diabetes Mellitus tipe 2 diukur dengan SOP, glukometer dan lembar observasi. Pengumpulan data menggunakan editing, coding, skoring, tabulating dan analisa data menggunakan uji spearman rank. Hasil: Responden hampir setengahnya memiliki perilaku berisiko positif sejumlah 15 responden (26,3%) dan sebagian besar memiliki perilaku berisiko negatif sejumlah 42 responden (73,7%). Sebagian besar responden berisiko terjadi Diabetes Mellitus tipe 2 sejumlah 35 responden (61,4%) dan hampir setengahnya berisiko tidak terjadi sejumlah 22 responden (38,6). Hasil uji spearman rank didapatkan nilai p-value 0,000 (p
Tidak tersedia versi lain