Text
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH HIDROSEFALUS (STUDI KASUS DI RUANG PICU RSUD R.T NOTOPURO SIDOARJO)
Pendahuluan: Hidrosefalus wajib diatasi secepat mungkin karena penumpukan cairan di dalam otak dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera diatasi. Tekanan berlebihan pada otak bisa mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak, serta menyebabkan gejala yang tidak bisa hilang pada orang dewasa, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan cara merawat pasien yang mengalami hidrosefalus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui cara merawat pasien hidrosefalus. Peserta penelitian adalah pasien hidrosefalus, khususnya anak laki-laki berusia 4 hingga 5 tahun yang dirawat di ruang PICU RSUD R. T. Notopuro Sidoarjo, dan diperawat pada hari pertama dan kedua. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan cara triangulasi. Hasil: Berdasarkan studi kasus, peneliti telah melakukan pengkajian secara menyeluruh. Diagnosa keperawatan yang didapatkan terdiri dari tiga masalah, yaitu risiko perfusi serebral tidak efektif, defisit nutrisi, dan hipertermia. Tindakan keperawatan dilakukan selama tiga hari dengan hasil yang diharapkan yaitu tingkat kesadaran meningkat, gelisah berkurang, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial menurun, demam berkurang, porsi makan yang habis meningkat, kekuatan menelan meningkat, berat badan membaik, indeks massa tubuh meningkat, menggigil berkurang, warna kulit merah berkurang, suhu tubuh membaik, dan suhu kulit membaik. Tindakan keperawatan yang dilakukan terdiri dari manajemen tekanan intrakranial, manajemen nutrisi, serta manajemen hipertermia. Evaluasi: menunjukkan bahwa beberapa masalah sudah teratasi, dan sebagian intervensi dilanjutkan. Kesimpulan: Asuhan keperawatan yang diberikan oleh peneliti sudah tepat dan tidak ada hambatan dalam penerapannya. Dalam evaluasi keperawatan, masalah risiko perfusi serebral tidak efektif dan defisit nutrisi belum teratasi, sedangkan masalah hipertermia telah teratasi. Kata kunci: Hidrosefalus, resiko perfusi serebral, anak
Ketersediaan
#
My Library
610.73 Okt a
11461
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
610.73 Okt a
- Penerbit
-
Jombang :
ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang.,
2025
- Deskripsi Fisik
-
xvi + 115 h.,ill ind., 27 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
610
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Pendahuluan: Hidrosefalus wajib diatasi secepat mungkin karena penumpukan cairan di dalam otak dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera diatasi. Tekanan berlebihan pada otak bisa mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak, serta menyebabkan gejala yang tidak bisa hilang pada orang dewasa, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan cara merawat pasien yang mengalami hidrosefalus. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui cara merawat pasien hidrosefalus. Peserta penelitian adalah pasien hidrosefalus, khususnya anak laki-laki berusia 4 hingga 5 tahun yang dirawat di ruang PICU RSUD R. T. Notopuro Sidoarjo, dan diperawat pada hari pertama dan kedua. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan cara triangulasi. Hasil: Berdasarkan studi kasus, peneliti telah melakukan pengkajian secara menyeluruh. Diagnosa keperawatan yang didapatkan terdiri dari tiga masalah, yaitu risiko perfusi serebral tidak efektif, defisit nutrisi, dan hipertermia. Tindakan keperawatan dilakukan selama tiga hari dengan hasil yang diharapkan yaitu tingkat kesadaran meningkat, gelisah berkurang, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial menurun, demam berkurang, porsi makan yang habis meningkat, kekuatan menelan meningkat, berat badan membaik, indeks massa tubuh meningkat, menggigil berkurang, warna kulit merah berkurang, suhu tubuh membaik, dan suhu kulit membaik. Tindakan keperawatan yang dilakukan terdiri dari manajemen tekanan intrakranial, manajemen nutrisi, serta manajemen hipertermia. Evaluasi: menunjukkan bahwa beberapa masalah sudah teratasi, dan sebagian intervensi dilanjutkan. Kesimpulan: Asuhan keperawatan yang diberikan oleh peneliti sudah tepat dan tidak ada hambatan dalam penerapannya. Dalam evaluasi keperawatan, masalah risiko perfusi serebral tidak efektif dan defisit nutrisi belum teratasi, sedangkan masalah hipertermia telah teratasi. Kata kunci: Hidrosefalus, resiko perfusi serebral, anak
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar