Text
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA (DI RUANG GATOTKACA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG)
Pendahuluan: Pneumonia adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, parasit, atau mikroorganisme lainnya. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah keperawatan, salah satunya adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas. Selain itu, pasien dengan pneumonia juga sering mengalami hipertermia sebagai manifestasi klinis. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien pneumonia dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif dan hipertermia di Ruang Gatotkaca Rumah Sakit Umum Daerah Jombang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang melibatkan satu pasien dengan diagnosis pneumonia. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan telaah data sekunder. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi masalah keperawatan, menentukan intervensi, serta mengevaluasi pelaksanaan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas dan manajemen hipertermia. Hasil: Setelah dilakukan pemberian intervensi keperawatan selama 3 hari berturut-turut dengan kolaborasi pemberian mukolitik, kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, kompres hangat pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila dan melakukan fisiotrapi dada. Hasil didapatkan bahwa terjadi perubahan yaitu adanya penurunan frekuensi pernapasan, sekret berkurang, penurunan suara nafas tambahan, dan termoregulasi membaik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan fisioterapi dada dan kompres hangat efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif dan hipertermia pada pasien pneumonia. Kesimpulan: Penerapan terapi non farmakologi berupa fisioterapi dada dan kompres hangat terbukti efektif dalam mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas dan hipertermia pada pasien dengan pneumonia. Intervensi seperti fisioterapi dada dan kompres dingin berperan penting dalam menurunkan suhu tubuh, mengurangi bunyi napas tambahan serta memperbaiki status pernapasan pasien. Kata kunci: Pneumonia, Bersihan jalan napas, Hipertermia
Ketersediaan
#
My Library
610.73 Nug a
11462
Tersedia
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
610.73 Nug a
- Penerbit
-
Jombang :
ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang.,
2025
- Deskripsi Fisik
-
xviii + 94 h.,ill ind., 27 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
610
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
-
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Pendahuluan: Pneumonia adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, parasit, atau mikroorganisme lainnya. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah keperawatan, salah satunya adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas. Selain itu, pasien dengan pneumonia juga sering mengalami hipertermia sebagai manifestasi klinis. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien pneumonia dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif dan hipertermia di Ruang Gatotkaca Rumah Sakit Umum Daerah Jombang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang melibatkan satu pasien dengan diagnosis pneumonia. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan telaah data sekunder. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi masalah keperawatan, menentukan intervensi, serta mengevaluasi pelaksanaan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas dan manajemen hipertermia. Hasil: Setelah dilakukan pemberian intervensi keperawatan selama 3 hari berturut-turut dengan kolaborasi pemberian mukolitik, kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, kompres hangat pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila dan melakukan fisiotrapi dada. Hasil didapatkan bahwa terjadi perubahan yaitu adanya penurunan frekuensi pernapasan, sekret berkurang, penurunan suara nafas tambahan, dan termoregulasi membaik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan fisioterapi dada dan kompres hangat efektif dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif dan hipertermia pada pasien pneumonia. Kesimpulan: Penerapan terapi non farmakologi berupa fisioterapi dada dan kompres hangat terbukti efektif dalam mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas dan hipertermia pada pasien dengan pneumonia. Intervensi seperti fisioterapi dada dan kompres dingin berperan penting dalam menurunkan suhu tubuh, mengurangi bunyi napas tambahan serta memperbaiki status pernapasan pasien. Kata kunci: Pneumonia, Bersihan jalan napas, Hipertermia
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar