Sedentary Lifestyle menjadi permasalahan yang penting karena seseorang dengan gaya hidup ini akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Seseorang yang menerapkan sedentary lifestyle sebanyak 37,5% cenderung beresiko akan meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah. Kadar kolesterol total yang meningkat, dapat berisiko hipertensi, stroke, jantung kororner dan obesitas. Penelitian ini…
Sedentary lifestyle merupakan kebiasaan seseorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau hanya mengeluarkan sedikit energi kurang dari 1,5 METs. Kurangnya aktifitas fisik juga dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur penggunaan glukosa, metabolisme lemak dan kelebihan kalori. Kelebihan kalori akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak…
Sedentary lifestyle merupakan kurangnya aktivitas fisik. Sedentary lifestyle dapat menyebabkan penumpukan kalori berlebih dalam tubuh sehingga menyebabkan gangguan metabolisme lipid yang dapat menyebabkan terbentuknya sel busa. Sel busa yang terbentuk akan mempengaruhi fungsi imun makrofag yang dapat mengakibatkan adanya resiko peradangan yang menjadi pertanda adanya inflamasi di dalam tubuh. P…
Pendahuluan: Individu dengan sedentary lifestyle berisiko 2,68 kali untuk menyandang DM tipe 2 dibandingkan dengan yang aktif melakukan aktivitas fisik sehari-harinya. Sedentary lifestyle, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius namun kurang tertangani saat ini. Satu diantara banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita DM tipe 2 adalah sedentary lifestyle. Tujuan: Pen…
Sedentary lifestyle mengakibatkan energi yang tadinya untuk aktivitas tidak terlalu diperlukan yang kemudian disimpan sebagai timbunan lemak. Seseorang yang kurang aktivitas fisik, maka kebutuhan Adenosin Tri Phophate (ATP) berkurang dan mengakibatkan bertambahnya pembentukan kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) dan berkurangnya kolesterol baik atau High Density Lipoprotein (HDL)…