CD-ROM
PENGARUH TINGKAT KONSUMSI SERAT TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANJUT USIA (Studi di Desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto)
Penyakit gangguan pencernaan yang sering dialami lansia adalah konstipasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan konstipasi tersebut, salah satunya konsumsi serat yang kurang. Pada studi pendahuluan pada 10 orang lansia didapatkan 6 orang mengalami konstipasi, 4 orang tidak mengalami konstipasi sedangkan yang mengkonsumsi serat baik 3 orang dan 7 orang yang mengkonsumsi serat kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat konsumsi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia.
Desain penelitian ini menggunakan desain analitik ”Cross Sectional”. Populasinya adalah semua lansia di Desa Jampirogo Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokertosebanyak 54 lansia. Teknik sampling secara total sampling. Variabel independennya tingkat konsumsi serat dan variabel dependennya kejadian konstipasi pada lansia. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Cara menganalisanya menggunakan ”Uji Chi square” dengan tingkat kemaknanan ρ< 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat lansia adalah kurang (34 responden) dan baik (20 responden), dan kejadian konstipasi adalah kontipasi (29 responden) dan tidak konstipasi (25 responden). Uji Statistik Chi-square didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square = 0,007 menunjukkan bahwa ada pengaruh tingkat konsumsi serat terhadap kejadian konstipasi pada lansia.
Diharapkan petugas kesehatan lansia lebih aktif dalam pengelolaan untuk meningkatkan kualitas kesehatan pada lansia dengan melakukan penyuluhan tentang serat sehingga pengetahuan lansia bertambah tentang pentingnya mengkonsumsi serat dan meningkatkan peran keluarga dalam memotivasi lansia supaya aktif melakukan olahraga atau senam lansia.
Kata kunci : Lansia, Konstipasi, Serat
Tidak tersedia versi lain